Dalam
mengajar murid-muridNya, Almasih Isa banyak menggunakan perumpamaan agar mudah
dimengerti. Salah satu perumpamaan yang sangat terkenal mengenai Kerajaan Sorga
adalah, “Perumpamaan Tentang Ilalang Diantara
Gandum”, yang menggambarkan bahwa Kerajaan
Sorga itu mirip dengan kisah seorang tuan yang menabur benih gandum yang baik
agar nantinya didapat hasil yang baik pula. Namun
ketika gandum mulai mengeluarkan bulir-bulirnya yang bernas, nampak pula
bertebaran rumput ilalang sebagai gulma pengganggu pertumbuhan gandumnya.
Anehnya, ketika
para hamba dari tuan sang penabur gandum itu melihat dan menawarkan diri untuk
mencabuti gulma ilalang yang mengganggu, rupanya sang tuan malah berkata, “Jangan!!
Sebab mungkin gandum itu akan ikut tercabut ketika kamu mencabut ilalang itu.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itulah aku
akan berkata kepada para penuai, ‘kumpulkanlah dahulu ilalang itu dan ikatlah berberkas-berkas
untuk dibakar, kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku!”.
Lantas timbul
pertanyaan, bagaimana ceritanya kok seolah-olah mendadak ada tumbuh gulma
pengganggu ilalang tatkala gandum sedang memperlihatkan bulir-bulirnya yang
bernas? Para hamba lantas menanyakan hal ini kepada tuannya, lantas sang
penabur gandum mengatakan bahwa ketika semua orang tidur, datang musuhnya
menaburkan benih ilalang di antara gandum itu, lalu pergi. Sehingga ketika
gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah ilalang itu menunjukkan
eksistensinya.
Dalam
perspektif perumpamaan di atas dapat dijelaskan bahwa Para Pengikut Almasih Isa
diumpamakan sebagai benih gandum yang ditebar agar menghasilkan buah yang baik
namun memang tidak bisa steril dari pengganggu yakni sang ilalang yang ditebar
sang musuh yang juga akan bertumbuh diwaktu dan tempat yang sama.
Dengan
begitu jernih dapat dijelaskan makna dari perumpamaan tersebut diatas bahwa alih-alih
Almasih mengenyahkan para pengganggu yang berasal dari musuh-musuhNya tersebut,
akan tetapi justru malah membiarkan mereka untuk dapat hidup berdampingan di
dunia ini dengan para pengikut-Nya hingga hari penghakiman agar supaya tidak
ada satupun dari pengikutnya yang ikut terenyahkan, melainkan nanti akan
mengumpulkan para pengganggu tersebut pada hari penghakiman untuk dimasukkan ke
dalam neraka kekal untuk dibakar.
Dalam
perspektif masa kini, pengikut Almasih Isa disebut umat Kristiani, sedangkan
musuhnya adalah para pengganggu-pengganggu yang acap melakukan terror dengan melempar,
mendemo, merobohkan bahkan mengebom rumah ibadat atau bahkan terang-terangan menyatakan
bahwa membunuh umat Kristiani sebagai ibadah karena dianggapnya kafir, bahkan
saking “dendamnya” mereka menulis tentang ketentuan membunuh tersebut dalam
kitab sucinya bahkan diembel-embeli upah sorga!!.
Walaupun begitu, Almasih Isa
tetap akan membiarkan para pengganggu tersebut tetap ada dan tetap hidup berdampingan
dengan umat-Nya agar kelak para pengganggu tersebut dapat di kumpulkan dan
dijebloskan dalam api neraka jahanam(baca QS 19;71), walaupun sebenarnya
Almasih Isa juga telah memperingatkan mereka agar berbalik dan taat kepada-Nya/Almasih
Isa(baca QS 43 ; 61- 63) supaya Dia dapat menolong mereka, namun entahlah, diantar
mereka memang ada yang mau mendengar tapi mayoritas diantaranya memang tidak!!. [artikel ini
dikutip dan diinspirasikan oleh Injil Matius 13 ; 24-30].
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN BERKOMENTAR YANG SOPAN, SEMUA KOMENTAR YANG TIDAK SOPAN AKAN DIHAPUS_SANG TIMUR