Seandainya masih muslim, membaca judul artikel diatas pasti
bikin kuping saya terbakar dan meradang di jantung serta panas muka saya. Dan
bagi pembaca yang masih muslim pasti akan marah bahkan bila saja bisa menemukan
kediaman saya di Lenteng Agung Jakarta Selatan ini pastilah akan merangsek dan
bila mungkin akan membunuh orang yang bikin artikel ini karena dianggap
menghina (nabi) Muhamad. Bagi saya, semua itu tidak masalah. Namun dapatkah
anda yang kebetulan kini masih muslim untuk menunjukkan bukti sahih bahwa judul
artikel ini adalah ngawur tanpa bukti sahih?? Saya hanya ingin menunjukkan
bahwa apa yang saya imani dulu dan kini masih anda imani dalam ajaran islam
adalah keliru. Marilah kita buka kacamata kuda yang masih terpasang pada mata anda.
Ada sebuah
hadist sahih yang begitu mengerikan bagi siapapun yang membacanya, bahkan
saking seremnya hadist ini, maka seolah sudah menjadi kesepakatan umum para
ulama dan ustadz untuk tidak membaca dan tidak mengajarkan kepada para santri.
Hadist ini hingga sekarang seolah tidak diakui dan menjadi rahasia umum umat
muslim. Namun celakanya, dunia semakin terbuka dan mereka sudah tidak mampu
menutupi kebobrokan ajaran yang ada. Marilah kita baca bersama Hadist Sahih
Bukhari 4.53.351; [seperti diriwayatkan Jabir bin Abdullah ; Rasulullah mengatakan, ”Penjarahan dibuat legal/sah bagi saya” ] dan Hadist Sahih Muslim 1058 mencatat demikian ; [Rasullulah mengatakan, "Saya memiliki lima kualitas yang tidak diberikan kepada siapapun
sebelum saya. Saya diberikan kemenangan lewat teror/ketakutan(yang diinspirasi oleh saya) ...dan
penjarahan dibuat sah bagi saya, dan tidak disahkan bagi siapapun sebelum saya "].
Sekali lagi bahwa tidak perlu seorang bergelar doktor ahli bahasa atau
seorang ulama besar untuk menerangkan makna dalam kedua hadist sahih diatas,
karena semua sudah jelas terang trowoco!! Artinya, bahwa perampokan, penjaraha
atau terorisme oleh muslim, dapat dipastikan bahwa pelakunya adalah benar-benar
ingin menjadi umat islam yang kaffah, yang ingin meniru segala tindak tanduk
(nabi) Muhamad.
Perlukah tafsir khusus untuk
menerangkan kalimat pendek ini, “Penjarahan dibuat legal/sah bagi saya”. Atau perlukah tafsir khusus untuk menerangkan
sebuah kalimat ini, “...penjarahan dibuat sah bagi saya, dan tidak disahkan bagi
siapapun sebelum saya”.
Hanya orang bodohlah yang
masih mau mengimani ajaran agama yang menghalalkan perampokan dan penjarahan
ini. Lantas mengapa mencuri malah dihadiahi potong tangan..?? Saya curiga, mungkin
kegiatan mencuri itu dianggap merupakan tindakan yang sangat nista dikalangan
muslim karena hasil dari mencuri tidaklah seberapa dibanding menjarah atau
merampok yang hasilnya bahkan bisa milliaran rupiah untuk sekali aksi. Lalu, apakah latar belakang (nabi) Muhamad
melakukan penjarahan dan perampokan..?? Mungkin saja karena tuntutan untuk
menghidupi para pengikutnya yang penganggur serta para bininya yang begitu banyak..
*) setiap komentar hendaknya
dengan bahasa yang sopan, atau akan langsung dihapus_sang timur.
BUKANKAH MUHAMAD TELAH MENYATAKAN BAHWA MERAMPOK DAN MENJARAH SEBAGAI WAHYU KHUSUS..??
ReplyDeleteBERARTI DIA PASTI MERAMPOK DAN MENJARAH....
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ
ReplyDeleteكُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: `Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman`.(QS. 8:1)
Jadi jelaslah sudah Bahwa Awloh dan Mukammad gembongnya rampok
Apakah anda percaya kalau Tuhan itu tidak pernah tidur?
ReplyDelete