KAHLIL GIBRAN DAN KECELAKAAN SEJARAH DI INDONESIA

(KAHLIL GIBRAN, Penyair Legendaris Penganut Kristen Maronit dari Lebanon)

Dalam perspektif sejarah dan budaya, sebenarnya perkembangan agama Islam dan Kristiani di Asia Tenggara(baca : Indonesia) dapat dibilang telah mengalami kecelakaan sejarah dan budaya entah itu disengaja atau tidak, yang akhirnya melahirkan stigma yang negatif dan terkadang malah terkesan “lucu” dan bahkan terkadang membuat orang menjadi salah tingkah. Anda tidak percaya?? (Bacalah dengan perlahan artikel ini).

Betapa tidak, siapapun yang masih waras tentu tidak dapat menolak atau memungkiri akan “fakta sejarah” bahwa dimasa lalu agama Islam dibawa ke Indonesia secara langsung oleh orang-orang Arab(Timur Tengah) dengan cara menyusupkan perempuan ke pusat kekuasaan raja-raja besar nusantara(Padjadjaran-Sriwijaya - Majapahit),  sebagian juga ada yang dibawa oleh orang-orang yang berasal dari Gujarat India. Sedangkan agama Kristiani dibawa oleh Para Penginjil/Missionaris yang mendompleng para Penakluk/Penjajah Eropa yang haus akan kekuasaan.

Namun demikian, bila dirunut dalam “sejarah perkembangan gereja di Indonesia”, telah ditemukan fakta sejarah yang unik yang menunjukkan bahwa, para Penginjil Eropa/Belanda sebenarnya telah gagal, ini terbukti dari betapa “pelitnya” Penginjil/Missionaris Belanda dalam membabtis warga pribumi, apalagi untuk mengangkatnya menjadi Pendeta!!. Dan mata para Penginjil Belanda mulai terbuka ketika “dengan sangat terpaksa” membabtis warga pribumi dan mengangkatnya menjadi Pendeta. Akhirnya mereka dibuat bingung justru setelah itu, perkembangan gereja sangat pesat dan meledak di segala wilayah. Akhirnya mereka mulai tersadar bahwa Penginjil/Pendeta pribumi lebih bisa diterima masyarakat.

Begitu Belanda terusir dari tanah Nusantara, para Missionarisnya ikutan kabur, dan fakta sejarah telah membuktikan bahwa pekerjaan mereka akhirnya diteruskan oleh para Penginjil/Pendeta Pribumi dibantu “Missionaris Cowboy dari Amerika!!”.   

Fakta-fakta sejarah tersebut diatas tidak dapat dipungkiri dan disesali (buku-buku tentang sejarah tersebut masih bisa dilacak dan dibaca hingga kini), walaupun akhirnya memang melahirkan stigma negatif bahwa agama Kristiani identik dengan Penjajah dan Amerika. Sehingga apabila dimasa kini masih ada mubaligh atau kyai yang menyebut bahwa “orang-orang kristiani” adalah antek Amerika, sebenarnya mereka memang mengungkapkan fakta yang benar. Dan dalam hal tertentu saya dapat menerimanya.

Namun disisi lain kita juga tidak dapat menghindari fakta sejarah bahwa proses perkembangan agama islam di Indonesia juga tidak luput dari pertumpahan darah. Bacalah sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit yang penuh gejolak dan pertumpahan darah yang terjadi setelah para penyebar agama Islam “menghadiahi”(baca : menyusupkan) Raja Padjadjaran, Raja Sriwijaya dan Raja Majapahit dengan perempuan-perempuan cantik(muslim) dari China yang akhirnya melahirkan penguasa baru bercorak Islam setelah terjadi pertumpahan darah karena perebutan kekuasaan!! Dan ditangan merekalah “melalui kekuasaan mutlak” mereka menyebarkan agama Islam di Indonesia bahkan hingga kini. (bacalah dengan hati putih “sejarah” bagaimana sampai lahir Reog Ponorogo sebagai kritik rakyat jelata terhadap penguasa Majapahit yang telah disusupi "perempuan muslim yang cantik")

Karena fakta-fakta sejarah tersebut diatas, akhirnya melahirkan dan mewariskan kebiasaan-kebiasaan dan budaya tertentu yang bias yang terkadang terkesan aneh dan lucu bahkan terkadang bikin kuping panas.

Contohnya adalah sebuah stigma atau anggapan yang hingga kini masih hidup dengan baik di tengah masyarakat, “bahwa semua hal yang menyangkut orang atau produk Arab/Timur Tengah pasti Islam dan yang menyangkut Eropa atau Amerika pasti Kristen”. Akibat dari stigma/anggapan tersebut, tidak jarang hal tersebut akan membuat orang yang tidak mengerti sejarah akan langsung marah bilamana ternyata ditemukan fakta sebaliknya. Anda tidak percaya?? Bacalah fakta yang lebih berat “kualitasnya” yaitu berupa sebuah penggalan syair berbahasa Arab yang saya sajikan dibawah ini ;

قل لا إله إلا الله,  ولا شىء إلا الله , و كن مسيحياً

Qul: Lâ Ilaha illa llâh  wa  lâ  syai’an illa llah

wa kun Masîhiyyan.

Artinya: “Katakanlah ;  Tidak ada ilah selain Allah, dan tidak ada sesuatu pun selain Allah, dan jadilah kamu seorang Kristiani!”.

Penggalan syair tersebut saya copy dari sebuah buku berbahasa Arab berjudul “Iram  Dzat  al-Imad/Iram, Kota Yang Berbenteng”. Tahukah anda, siapakah yang mengarang buku legendaris tersebut ? sekali lagi, siapkanlah mental anda!!  Karena anda pasti akan geleng-geleng kepala tidak percaya. Buku tersebut ditulis oleh penyair legendaris yang sangat dikagumi oleh terutama umat Islam di Indonesia hingga  hari ini, penyair tersebut adalah seorang penganut Kristen Maronit Lebanon yang adalah Kahlil Gibran !! ya, dia adalah Kahlil Gibran !! Tidak percaya?? Temukanlah buku tersebut dan bacalah. Bila anda masih penasaran juga, silahkan membaca karangannya ; Akâsyah, “Muqadimah” pada buku Jibrân Khalîl Jibrân, An-Nabî  (Cairo: Dâr asy Syarûq, 2004), halaman 65. Atau karyanya yang sangat terkenal yang dicetak dalam bahasa Inggris, “Jesus The Son Of Man”.

Lantas bagaimana dengan film “ayat-ayat cinta” besutan Hanung Bramantyo, yang penuh puisi cinta karya Kahlil Gibran yang begitu digandrungi para tokoh muslim di Indonesia tempoh hari??

Ternyata muslim memang harus bisa menerima apakah sesuatu itu hanya "sekedar berupa anggapan" atau "justru merupakan fakta sejarah!!"  Karena kedua hal tersebut saling bertolak belakang.

Semoga membuka mata dan mencerahkan anda !!