Nabi Manakah Yang Memerintahkan Genosida..??
[Untuk
membaca artikel-artikel dalam web ini, terlebih khusus untuk artikel satu ini, diperlukan kedewasaan berpikir, analisa
yang tajam dan hati yang putih. Bila anda masih sedang berada dalam kedengkian,
urungkan saja niatan anda untuk melanjutkan membaca, karena tidak akan berbuah
apapun... bila anda muslim, bekali diri anda dengan Alquran untuk memverifikasi
kutipan-kutipan ayat Alquran dalam artikel ini agar tidak menimbulkan
fitnah...]
Komunitas
penganut animis yakni kaum penyembah berhala, komunitas non muslim dan atau
agama-agama lain serta agama-agama suku asli seperti yang eksis di sejumlah tempat
di berbagai belahan dunia begitu terancam eksistensinya semenjak keberadaan
islam muncul di tanah Arab yang dibawa Muhamad, semisal penganut kejawen yang
ditemukan di Jawa.
Perintah Alloh tanpa tedeng aling-aling dan begitu vulgar sama sekali tanpa batasan tercatat jelas dan terang tanpa perlu bermacam tafsiran telah muncul berkali-kali dalam Qur’an yang begitu jelas-jelas bertentangan dengan “hak asasi universal manusia” harus diberlakukan atas komunitas tersebut :
Perintah Alloh tanpa tedeng aling-aling dan begitu vulgar sama sekali tanpa batasan tercatat jelas dan terang tanpa perlu bermacam tafsiran telah muncul berkali-kali dalam Qur’an yang begitu jelas-jelas bertentangan dengan “hak asasi universal manusia” harus diberlakukan atas komunitas tersebut :
“Bunuhlah mereka dimana saja kamu menemukan
mereka!” (Surah 2 :
19; 4 : 89, 91; 9 : 5).
Bila masih
tidak bisa menangkap maksud saya, marilah bandingkan dengan perintah/permintaan
terakhir bapak saya pada medio1980-an kepada saya ketika beliau merasakan ajal
sudah menjelangnya akibat komplikasi penyakit yang dideritanya. Beliau
penggemar berat buah duren, namun selama bertahun-tahun terakhir itu dilarang
oleh dokter, dan beliau untuk terakhir kali ingin menikmati buah kelangenannya
tersebut sebelum tewas walaupun diketika itu sedang tidak musim duren ;
“Belilah
duren dimanapun kamu menemukannya!”, demikian
perintah bapak saya ketika itu.
Semua
hidung tentunya paham benar bahwa kedua perintah nyata yang saya kutip diatas
begitu jelas dan terang dan bisa dipahami siapapun tanpa perlu sekolah yang
tinggi. Namun ternyata setelah terlunta kesana kemari macem orang bodoh, saya
akhirnya bisa mendapatkan duren yang diminta bapak saya di sebuah pasar
tradisional di Singosari-Malang yang berjarak hampir 100km dari Blitar dimana ketika
itu bapak saya dirawat!!
Bila
perintah Alloh seperti yang saya kutip dari Alquran diatas masih harus
ditafsirkan ulang dan bermakna lain, apa kira-kira komentar anda semua bilamana
diketika itu saya bikin tafsiran sendiri atau minta tafsiran sopir bus yang
meyarankan agar menggantinya dengan buah apel saja untuk bapak saya??
Perintah
Yang Memang Begitu Mencemaskan
Kembali ke
topik masalah. Kasus paling mutakhir, kalau begitu, apa alasan Omega S di Jawa
Tengah dibunuh secara keji oleh dua orang ustadz muda kalau bukan karena perintah
Alloh yang dicatat begitu terang dalam Quran?? Hanya orang yang kehilangan akal
sehat saja yang menganggap bahwa kedua ustadz muda tersebut sebagai
pahlawan.
Namun
sebenarnya semua itu(pertumpahan darah seperti yang diperintahkan dalam Quran)
seharusnya tidak perlu ada bila akal sehat dan logika dapat bekerja dengan
baik, dan menelaah semua dengan hati putih. Marilah membaca dan merenungkan
barang sejenak sabda Almasih Isa yang tercatat dalam Injil Matius 5;38-39 ;
“Kamu
telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.
Selanjutnya
marilah merenungkan sabda Almasih Isa selanjutnya yang terekam dengan baik
dalam Injil Matius 5 ; 43- 45 ;
“Kamu
telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”.
Anda yang
masih waras dan memiliki akal sehat tentu bertanya dalam hati, mengapa Almasih
Isa begitu tegas melarang penumpahan darah apalagi balas dendam dalam bentuk
apapun ? dan mengapa Muhamad justru memerintahkan hal yang sebaliknya ??
Almasih
Isa memerintahkan demikian karena Dia telah menggantikan semua orang berdosa
dan penjahat dengan kematian-Nya disalib. Ia telah menggenapi semua tuntutan hukum untuk
penebusan, penumpahan darah dan dendam. Penghakiman untuk semua tindak
ketidakadilan diberlakukan kepada-Nya. Dia telah menggantikan semua orang atas
kejahatannya! Dengan demikian, Ia telah memadamkan murka Tuhan atas kejahatan
umat manusia, menderita penghukuman kita dan membayar hutang kita. Darah-Nya itulah
penebusan kita, sehingga kita telah bebas dari keharusan untuk membalas dendam,
sebaliknya kita malah dituntut untuk mengampuni. Kita harus mengampuni semua
kesalahan musuh kita, dan mengasihi mereka sebagaimana Almasih Isa lakukan.
“Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu". (Matius
6:14-15).
Lantas
bandingkan dengan pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma ;
“Saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat
kepada murka Tuhan, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah
yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar,
berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian
kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap
kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
(Roma 12:19-21).
Sulit
menjelaskan dengan akal sehat secara waras, “mengapa Muhamad justru memerintahkan kebalikannya?
Yakni menumpahkan darah siapapun yang tidak mau menerimanya?”.
Dari sisi "kacamata kuda" macem begini, tentu sulit menerima slogan yang selalu dikumandangkan para ustadz dan mubaligh ; "Islam Rahmatan Lil Alamin", islam rahmat bagi semua makhluk...
Makhluk yang mana...???
Dari sisi "kacamata kuda" macem begini, tentu sulit menerima slogan yang selalu dikumandangkan para ustadz dan mubaligh ; "Islam Rahmatan Lil Alamin", islam rahmat bagi semua makhluk...
Makhluk yang mana...???
Sebaiknya
anda tidak usah menuliskan komentar bila masih merasa sebal dan marah atas
tulisan-tulisan saya... karena komentarnya pastilah ngawur yang pasti akan saya
hapus.
hloh...katanya "Rahmatan lil alamin??"
ReplyDeletejadi yg dimaksud rahmatan lil alamin itu setelah melakukan pembunuhan terhadap kafirun atau sebelum melakukan pembunuhan..?
siapapun, please...tolong saya dicerahkan...
Saya seorang muslim senang melihat anda menyempatkan diri membaca atau mengutip isi AlQuran walaupun hanya sepotong2... Alangkah lebih baik anda mau membaca Al-Quran secara lengkap dan smoga Alloh menjadikan kita sebagai saudara.. Amiin..
ReplyDelete..terimakasih anda menyempatkan diri membaca artikel saya serta untuk menjadi saudara, dan anda tentu sudah hafal diluar kepala akan bunyi ayat ini, “Tunjukilah kami jalan yang lurus..",(Al-Fatihah 6). atau ayat yang ini, "Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu...". (QS 48:20). anda juga boleh juga baca ayat ini, "...dan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia telah berbuat bakti bagi Allah..", (Injil Yohanes 16 ; 2).
Deletesemua ayat tersebut diatas adalah ayat yang tertulis dalam kitab suci, saya tidak merubahnya sama sekali.
Dan bukankah ayat-ayat dalam Quran diturunkan dengan jelas dan tanpa keraguan..?? ketahuilah bahwa penegasan ini diulang-ulang berkali-kali dalam Quran, jadi mengapa anda begitu khawatir..?? sebagai saudara anda yang baru, saya harap anda jangan ragu-ragu lagi atau khawatir terhadap ayat Quran...
permintaan anda untuk membaca Quran secara lengkap juga mustahil, karena saya perlu bekerja dan aktivitas lain dst, shg tdk mungkin bagi saya berhari-hari hanya untuk membacanya bukan...?
Cukup satu kalimat. Agama yg benar pasti menganjurkan damai dan keadilan n kekudusan.
ReplyDeleteQuran, ada ayatnya yg menganjurkan damai dan keadilan, tapi masih ada ayat lain yang tidak mencerminkan damai dan keadilan. Dan banyak umat Islam yg memilih mengikuti petunjuk yg tidak mencerminkan damai n keadilan.