Saya kebetulan menonton sebuah tayangan langsung acara diskusi
ILC yang diselenggarakan sebuah TV swasta pada selasa malam tanggal 17
september 2013 yang dipandu bang Karni dengan tema, ”kini polisi menjadi sasaran teror”.
Walaupun sebenarnya saya sudah tahu dari dahulu perihal sisi lain ajaran Islam,
namun saya tetap saja terkesiap dan begitu miris ketika mendengar penuturan
akan “sisi lain ajaran
islam yang istimewa” tersebut ketika dituturkan langsung dengan
begitu jernih dan gamblang tanpa tedeng aling-aling sebagai ciri khas para
penganut islam kaffah yakni oleh ustadz Ali Imron mantan (teroris) bom
Bali dengan ratusan korban jiwa beberapa tahun yang lalu, yang sudah tentu ilmu
agamanya jauh lebih baik dari saya karena dia belajar langsung ke sumbernya,
Afghanistan.
Dalam tayangan tersebut
dengan jelas saya lihat raut muka bapak AM Hendro Priyono memperlihatkan mimik
seperti terbakar mukanya sambil geleng-geleng kepala dengan sesekali menarik
napas panjang, sementara peserta lain yang berada dalam studio tersebut seolah
tercekat dan termangu dengan ekspresi muka yang penuh kekhawatiran ketika Ali
Imron diberikan waktu untuk berbicara...nampak sekali peserta diskusi begitu
kaget dan terkejut dan seolah baru tersadarkan demi melihat sisi lain ajaran
Islam yang begitu “membahayakan umat manusia” seperti yang dituturkan Ali Imron
tersebut...
Bila pembaca kebetulan tidak menonton acara tersebut, inilah ringkasan
kalimat yang diucapkan oleh Sang Ustadz Ali Imron, “...jihad yang benar harus sesuai yang
dilakukan nabi Muhamad dengan dua syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Pertama
harus ditanya dulu, apakah mereka mau masuk Islam? Kedua, bila tidak mau masuk
Islam, apakah mereka mau tunduk dibawah hukum dhimmi? Bila kedua pertanyaan yang diajukan tersebut
tidak ada respon maka mereka halal untuk dibunuh...”.
Lebih lanjut Ali Imron menyatakan ; “...mujahidin menganggap semua
penyelenggara negara mulai Presiden hingga ketua RT dibagi dalam dua kelompok ;
bila mereka muslim berarti mereka thogut, dan yang non muslim adalah kafir sehingga
kedua kelompok tersebut halal untuk dibunuh karena mereka tidak menjalankan
hukum Islam di Indonesia...”.
Sepintas
tidak ada yang salah dengan keterangan yang dituturkan Ali Imron dalam paragraf
pertama diatas, namun, cobalah baca sekali lagi dan simak baik-baik...
Begitu murahnya nyawa dimata Islam!! Begini, bila anda
seorang petani yang kebetulan Buddhist yang suatu hari bertemu tetangga anda
yang muslim di sebuah pematang sawah, lantas anda ditanya, “...mau menerima Islam sebagai agama anda atau
tunduk membayar pajak dhimmi?”. Bila anda tidak segera menjawab dengan pasti atas dua pilihan
tersebut, maka anda layak dibunuh!! Namun, bila tetangga anda yang
muslim tersebut tidak pernah mengajukan pertanyaan tersebut sehingga tidak
pernah meng-eksekusi anda, maka ada beberapa kemungkinan yang melatar belakangi
situasi tersebut :
·
Akar
budaya dan kearifan lokal yang tertanam semenjak kecil dalam diri tetangga anda
yang muslim tersebut masih terjaga dengan baik dan tidak terpengaruh ajaran
agamanya yang haus darah dan penindasan.
·
Para
mubaligh/ustadz/kyai di tempat tinggal anda telah dengan sengaja menutup rapat
ajaran islam yang “gila” tersebut oleh karena ternyata sangat bertentangan
dengan standar kearifan lokal.
·
Tetangga
anda benar-benar tidak tahu akan ajaran yang menghalalkan pembunuhan dan
penindasan tersebut karena para mubaligh/ustadz/ kyai tidak mengajarkan agama
islam secara utuh kepadanya.
·
Tetangga
muslim anda penganut Islam KTP yang juga sering disebut sebagai ”muslim humanis alias manut-grubyuk”
sehingga dapat hidup berdampingan dengan para tetangga yang lain.
Yang menggelisahkan adalah justru ;
”Apakah para
muslim dan para muallaf tidak tahu mengenai aturan yang sangat membahayakan
seluruh umat manusia ini?? Dan mengapa mereka tidak memperdulikan hal berbahaya
semacam ini??”
Paragraf pertama pernyataan Ali Imron diatas sebagai ajaran
Islam juga mengindikasikan bahwa Islam memang benar sebagai “rahmatan lil
alamin”, yang akan berlaku otomatis ketika pihak kafir/non muslim telah
menyatakan setuju berada dibawah hukum dhimmi!! Sungguh, sebuah standar “humanistik
Islami” yang luar biasa.... menyatakan diri sebagai rahmatan lil-alamin
sekaligus melakukan penindasan dengan memberlakukan pajak-extra atas iman yang
berbeda!!
Begini contoh sederhananya ; bila anda
seorang Buddhist yang tinggal di negeri yang memberlakukan hukum syariah/hukum
Islam, maka anda wajib membayar pajak atas iman anda yang berbeda tersebut!!
Hal inilah yang menjadi penyebab utama, mengapa para penggiat hak asasi manusia
sangat menentang diberlakukannya hukum syariah sekalipun para penggiat hak
asasi manusia tersebut adalah warga muslim, karena mereka tahu dengan baik bahwa
negerinya akan hancur akibat pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, penjarahan
bahkan perang saudara yang tak berkesudahan, itulah rupa negerinya kelak bila
hukum syariah diberlakukan....
Dari praksis diatas saya semakin yakin bahwa muslim dan para muallaf telah membawa
diri bahkan menyerahkan dirinya bersatu dan berada dalam posisi/komunitas
yang amat sangat berpotensi Melanggar
HAM berat!! Karena bagi mereka, kafir/non muslim yang tidak mau menjadi muslim
atau tidak mau berada di bawah injakan kaki hukum dhimmi, maka si kafir pantas
untuk dibunuh...
Saya tidak habis pikir, apa jadinya bila saja di dunia ini
semua agama memiliki cara yang sama “gilanya” dalam menyebarkan ajarannya
seperti yang dilakukan oleh agama Islam seperti yang dituturkan Ali Imron
tersebut!! Tapi untunglah hanya agama Islam yang memiliki “cara gila” yang
ekslusive tersebut.
Jika saja
agama lain juga memiliki cara yang sama dengan agama Islam dalam penyebarannya,
maka dunia ini tidak pernah ada damai karena tentu saja akan terjadi pemerkosaan,
penjarahan, perampokan, penjarahan, pembunuhan bahkan peperangan dimana-mana
tanpa berkesudahan.......
Bayangkan saja, ketika agama lain berlomba-lomba berbuat baik
bagi kemanusiaan, ketika umat agama lain menjauhkan diri dari tindakan asusila
dan perbuatan keji lainnya, justru agama Islam memerintahkan untuk langsung
minimal beristri dua-tiga-empat serta memenggal leher dan meledakkan bom
dimana-mana secara vulgar karena para korban dianggap kafir dengan alasan seperti
yang dituturkan sang ustadz Ali Imron diatas. Yang gila lagi, mereka
melakukannya untuk membela Alloh Yang Maha Kuat yang belakangan ini nampaknya telah mengalami
penuaan sehingga semakin lemah sehingga layak dan harus dibela dengan cara
istimewa tersebut......
Lantas dari mana sumbernya sehingga Islam memiliki cara khas
yang berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia terberat tersebut? Tentu saja dari
Alquran!! Yaitu sebuah kitab yang merupakan copy-paste dari kitab di lauhul-mahfudz.
Terasa absurd bukan..?? bila ajaran tersebut memang berasal dari lauhul-mahfudz
tentu saja akan sangat humanis bukan malah dipenuhi ancaman pembunuhan terhadap
orang lain... Itulah rupanya yang melatar belakangi mengapa Almasih Isa
semenjak dini sudah memperingatkan umatnya yang akan menjadi sasaran pembunuhan
yang mengatas namakan Alloh, dan yang luar biasa adalah bahwa Almasih Isa malah
meminta umatnya untuk mendoakan dan memberkati para pembunuh tersebut.....
Bagi pembaca yang masih muallaf atau kebetulan masih muslim
dan terjebak dan berada dalam pengaruh ajaran tersebut namun masih mengaku
waras dan memiliki akal sehat tentu saja berhak mengevaluasi ulang akan imannya
walaupun dengan begitu maka secara otomatis mereka terancam dibunuh secara
fisik oleh muslim lainnya.....
Anda dapat membaca secara seksama dan hati-hati ayat-ayat
rujukan antar lain ; QS 6;38, QS 19;69-71,
QS 2;19, QS 8;12, QS 6;90, QS 43;61-63 dan lainnya, juga Injil Matius 5;38-48, Injil Yohanes
14;6, Injil Yohanes 16;2, Injil Lukas 6;27-36 dan lainnya. Semua
artikel dalam blog ini adalah upaya kami menyadarkan muslim dan para muallaf
akan iman mereka agar segera melakukan evaluasi iman dengan jernih. Berpikirlah
masak-masak sebelum anda membuat komentar atas artikel ini, karena bila anda
menggunakan bahasa penuh caci maki dan terindikasi mengancam umat lain maka
akan langsung dihapus, terimakasih.
artikelnya bagus sekali bro !!!
ReplyDeleteagamamu adalah agamamu , agamaku adalah agamaku..
ReplyDeletekita saling menghargai dan menghormati.. Jihad yang sebenarnya bukan seperti yang dikatakan dalam artikel ini.. :) kalau anda hanya melihat salah satu orang dari sekian ribu atau jutaan orang, itu adalah cara yg salah dalam menilai. anda hanya menilai dari salah satu orang yg belum tentu benar ilmunya.
didalam agama anda pun banyak mungkin oknum seseorang yg melenceng dari ajaran agama anda. maka jangan memandang dari sudut pandang satu orang saja.. koment saya tidak kotor dan tidak menjelekan agama anda. tapi saya hanya ingin meluruskan artikel anda.. :)
Setuju gan,
DeleteIni blog Nasrani,isinya bukan memberi pencerahan kepada seluruh umat nasrani,mengajak seluruh umat nasrani untuk menjalankan ibadah sesuai ajaran kitab suci anda,,tapi isinya justru menjelek2kan agama Islam
Hanya satu kelebihan nasrani menurut saya,mereka pandai merangkul orang miskin untuk masuk agama anda,, anda pasti lebih paham caranya..
+giri yudie, menurut anda jihad menurut quran dan ajaran mohamad spt apa?tlg jelaskan dengan dasar quran dan hadist bukan hsl kemunafikan otakmu
Delete+Kira van Melle
ini blog berbicara tentang fakta yg ada, bukan menjelek jelekkan agama islam yg memang sudah jelek
bro, jihad itu artinya berjuang dengan sungguh-sungguh. melawan hawa nafsu juga termasuk jihad, untuk mengharapkan ridho Allah. konteks jihad itu luas. saya tebak, pasti pikiran anda bahwa jihad itu aksi bom, bener ?
Deleteblog ini jelas menjelekan islam, potong ayat seenaknya. pdahal 1 surat itu banyak ayat, 1 kalimat dalam ayat di penggal aja bisa beda artinya. saya tanya, kalo dalam situasi perang, anda bertemu musuh, apa yg anda lakukan ?
saya membaca artikel ini untuk memahami dan mengerti selain iman percaya saya, serta menambah pengetahuan saya
ReplyDelete"AsshHaduala ilahailallah wa AsshHaduana
ReplyDeletemuhammadurrasulullah"
artinya: aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain
Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah.
Klo mw bersaksi di mesjid aja broo, disini nabimu yg buta huruf kaga bakalan ngerti tulisanmu
DeleteSatu saja ada aya Injil yg tdk ambigu nabi Isa menyatakan sayalah Tuhan.. sembahlah saya.. hari ini juga saya masuk Kristen... ����
ReplyDeleteYesus berkata:
DeleteMatius 12:8 (TB) Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
http://www.bibleforandroid.com/v/c8a3040bd1d2
Anak Manusia itu adalah Yesus Kristus.
Delete"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu." (Yohanes 13:12-14)
Deletehari sabat apa ya ? maksudnya tuhan atas hari sabat apa ? ini masih ambigu. dan ada ga ayat yg yesus langsung bilang, akulah tuhan ( bukan anak allah, dll)
ReplyDelete"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu." (Yohanes 13:12-14)
Delete"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu." (Yohanes 13:12-14)
ReplyDelete