Thursday, May 16, 2013

OBROLAN RINGAN BEJO – BEJAN [1]




Suatu hari dua orang teman karib Bejo(B) dan Bejan(L) yang sudah belasan tahun tidak bertemu, secara tak sengaja berpapasan di sebuah mall dan langsung mojok ke sebuah restoran cepat saji untuk sekedar ngobrol... Keduanya nampak begitu gayeng asyik ngobrol kesana kemari, kadang nyerempet berita terkini soal begitu banyak politisi yang nyambi merampok duit negara, kadang hanya hal biasa saja.
Dari cara bicaranya, nampak banget kalau B sangat begitu fanatik akan agamanya sedangkan L nampak biasa-biasa saja dimana sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai swasta. Nampaknya B berusaha keras untuk membawa obrolan keduanya kepada hal-hal yang nyerempet akidah...

“Hloh..kamu masih muslim toh...??”, sergah L. “Betul, dan saya begitu bangga menjadi muslim, dan akan tetap begitu hingga mati nanti..”, kata B dengan mantap. “..ooh....baguslah, selamat ya..,tapi apa sih alasanmu begitu bangga menjadi muslim...?”, buru-buru L menimpalinya.  Mendapat pertanyaan yang tidak disangka sebelumnya B agak kikuk dan menjawab sekenanya,“..ehmm...begini, menjadi muslim itu berkah, kemana-mana banyak temen dan lebih dari itu...muslim dijamin masuk sorga...”. “Yang bener deh loh...apa bener begitu...jangan-jangan kamu cuman ikut-ikutan aja seperti jutaan muslim yang lain...”, begitu L menimpalinya. Dari raut mukanya, B nampak kaget dan belum sempet ia ngomong, L menambahkan katanya, ”...jangan-jangan memang bener nih...coba deh dipikirin sekali lagi...soalnya di dalam Alquran punya saya, saya sempet ngebaca kalo tidak salah, seluruh umat muslim justru dijamin oleh Alloh bahkan sudah dipastikan akan masuk neraka....”.
Walaupun agak tergagap, namun B berusaha setenang mungkin lantas menimpali, “ohh...aku tahu yang kamu maksud...itu QS 19;71, tapi you baca deh ayat berikutnya...kan dikecualikan bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa serta beramal soleh...dst..”. 

Dengan sigap L menjawab, “ berarti tidak semua muslim yang bisa masuk sorga.... dan kalaupun you bilang ada pengecualian, jumlahnya emang ada berapa banyak yang memenuhi kriteria tersebut?? Dan dari jumlah yang sedikit itu...tetep aja tidak ada jaminan apapun...contohnya kamu ini....coba kamu pikir sekali lagi.... kira-kira banyak mana amal soleh yang telah kamu perbuat dibanding kenakalan dan kesalahan yang kamu lakukan selama ini..?..atau begini saja...banyak mana amal soleh kamu seumur hidupmu ini dibanding kenakalan dan kejahatanmu semasa kita di SMA dulu...”.

B semakin merah mukanya, dia terdiam...namun nampak ia tertegun dan menerawang.... mengingat kenakalannya semasa SMA dulu, dimana ia terlibat pencurian motor dan komputer sekolah bahkan soal ujian akhir ia curi sebelum dibagikan saat ujian keesokan harinya. Ia juga ingat saat ia meniduri beberapa cewek sekelasnya, ia juga terlibat penggunaan narkoba, bahkan ia mangkir bertanggung jawab atas kehamilan adik kelasnya yang ia tidurin sebelumnya...

Ia juga ingat saat ia diusir orang tuanya karena menjual motornya karena kalah judi sabung ayam... “...tapi ketahuilah...aku sudah lama bertobat dan berhenti melakukan apa yang dulu menjadi kebiasaanku...lihatlah..kau tahu dan dapat ngeliat sendiri...aku mengenakan pakaian gamis dan peci...aku telah jauh dari dunia hitam itu....”, begitu gumam B lirih nyaris tak terdengar.. “..aku melihatnya...dan aku bisa rasakan dari kata-kata yang kamu ucapkan bahwa kamu sudah menjadi muslim yang soleh...tapi maksudku, lebih banyak mana amal solehmu dibanding perbuatan terkutuk yang kamu lakukan dulu...dan dengan demikian apakah kamu merasa masih pantas masuk sorga kelak..?”, begitu L menyergah.

B termenung lagi dan ia mengingat, betapapun sudah bertobat dan melakukan semua ajaran dalam agamanya, tapi ia juga tidak habis pikir bagaimana ia sepulang sholat jumat seperti dikomando ikut menjarah sebuah super market terbesar di Klender Jakarta Timur tahun 1998...dan ia juga mengingat begitu banyak temen dan tetangganya tidak pernah pulang hingga sekarang... ia tertunduk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya...

“..apa kamu pernah baca surah al-fatihah..?”, tiba-tiba L bicara mengagetkanya. “..kamu ngaco...setiap muslim yang taat selalu membacanya setidaknya 5 kali setiap hari dan membacanya lagi berpuluh kali bila diperlukan...hloh...kenapa kamu menanyakan itu..?”, begitu kata B penuh selidik. “..bukankah dalam salah satu ayatnya merupakan sebuah permohonan agar ditunjukkan jalan yang lurus menuju sang khalik, dan sadarkah kamu bahwa ayat permohonan ini sudah terjawab berabad yang lampau yang juga terekam dalam Alquran...?”, begitulah kata L yang malah balik bikin bingung B.  

“tidak kawan...kamu pasti bercanda..kan...? bagaimana mungkin kamu tahu akan Alquran..? ihdinash sirathal mustaqim itu  maksudnya sebuah jalan atau titian jembatan yang besarnya tidak lebih dari rambut yang mengantarkan umat manusia di hari akhir nanti untuk menuju sang khalik di sorga...di bawah titian tersebut merupakan neraka jahanam dengan pedang berkelebatan dan api neraka yang menyala abadi...siapapun akan jatuh ditebas pedang dan akan terbakar disana bila amalnya tidak mencukupi...”, begitu pejelasan B yang kemudian menyebut beberapa hadist sahih yang menerangkan situasi hari akhir tersebut... “..artinya, seperi apa yang barusan you bilang,... berarti you telah meng-amini bahwa setiap muslim pasti terancam akan masuk neraka...dan melihat situasinya memang sudah tidak ada pertolongan kelak..karena belum pernah ada ceritanya di dunia ini, orang mampu melintasi atau berjalan diatas rambut atau benang jahit yang direntang..”, begitu sergah L. Obrolan yang santai kini menjadi begitu serius karena sudah masuk ranah akhir zaman, dan nampaknya L cukup memiliki keseimbangan dalam obrolan tersebut, katanya,  ”..emangnya...seberapa sering you baca Alquran..?, cobalah baca di QS 43 ; 61 – 63, you bisa buka di you punya BB bukan..? cobalah cek dengan seksama...bukankah ayat-ayat tersebut dengan begitu gamblang dan jelas menerangkan bahwa Alloh telah menjawab permintaan kaum muslimin akan ihdinash shiratal mustaqim/tunjukkan kami jalan yang lurus...?”.

Sejenak B diem saja, namun belum sempat berucap, L sudah kembali menambahkan,  “..ehm...minturut apa yang aku baca, Alquran merupakan kitab yang begitu jelas(Surah 5:15), begitu mudah dipahami(Surah 44:58 , 54:22 , 54:32, 54:40), sudah dijelaskan secara terperinci(Surah 6:114), dipaparkan dengan begitu  jelas(Surah 5:16, 10:15), dan bahkan tidak ada keraguan di dalamnya(Surah 2:1), sekarang apa yang masih you pikirin...?”. [(bersambung ke “OBROLAN RINGAN BEJO – BEJAN ke 2”)].

No comments:

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR YANG SOPAN, SEMUA KOMENTAR YANG TIDAK SOPAN AKAN DIHAPUS_SANG TIMUR