Thursday, October 31, 2013

YANG HARUS DILAKUKAN MUSLIM




(Dalam perspektif muslim, suatu pengungkapan kebenaran yang bersumber dari al-Quran, sirah dan hadist sahih, namun bila yang mengungkapkan kebenaran tersebut orang diluar muslim/kafir, maka kebenaran tersebut tetap dianggap salah. Hal ini sudah merupakan pakem semenjak islam itu mulai disebarkan. Pakem seperti ini macem “kacamata kuda” alias membuat umat muslim “seperti katak di dalam tempurung” yang disengaja sejak semula sehingga begitu sulit dilepaskan, tidak peduli apapun diluar sana....)

Dengan demikian umat muslim memang tidak disiapkan menghadapi perubahan zaman yang dinamis yang bergerak terus secara linear. Sehingga ketika suatu saat ketika “kacamata kuda-nya” sedikit bolong dan dapat mengintip dunia luar, maka muslim terkaget-kaget dan merasa seolah telah dipecundangi, tidak siap samasekali. Hal ini terjadi karena muslim selama ini tidak mau mendengar dan selalu menutup diri dengan “kacamata kudanya” tersebut....
Matanya langsung terbelalak ketika suatu saat kepada mereka diungkapkan fakta-fakta kebenaran lain mengenai apa yang selama ini diimaninya. Mereka langsung menganggap bahwa fakta-fakta tersebut sebagai fitnah dan sebagai sebuah pelecehan!!

Namun ketika kepada mereka disodorkan bukti-bukti bahwa fakta-fakta tersebut justru bersumber dari al-Quran dan hadist sahih, maka mata mereka semakin terbelalak dan marah, mengumpulkan massa dan bersiap menyerang tanpa ampun lagi.....
Mereka memang enggan berpikir jernih dengan mengendapkan pikiran dengan hati putih serta merenungkan semua hal kebenaran yang telah diungkapkan....

Saya menulis tidak asal “njeplak” saja, apa yang saya tulis semua berdasar fakta logis dan mengutip apa yang ditulis hadist sahih dan al-Quran, kitab suci mereka, toh saya tetap sampai capek menghapus komentar berisi sumpah serapah dan bernada ancaman baik secara pribadi maupun ditujukan kepada komunitas...

Mengapa muslim selalu mengancam pihak lain yang berusaha menyatakan kebenaran?? 
Pertanyaan ini sungguh menggelitik siapapun, namun sekali lagi bahwa sejak awal muslim telah dipersenjatai dogma bahwa walaupun suatu kebenaran diungkap bahkan dengan fakta yang ditemukan dalam Quran, namun bila yang mengungkapkan dianggap kafir, maka walaupun benar akan tetap dianggap salah!!  Sumber rujukan atas “kebebalan” muslim tersebut adalah ; Berkata Abu Imran, dari Jundub , ia berkata: Rasulullah SAW , bersabda: “Siapa berkata mengenai isi Kitabullah Azza wajalla (Al-Qur’an) dengan pendapatnya sendiri, meskipun benar, itu tetap salah.” (Abu Dawud).

Anda tentu masih ingat tokoh murtadin kharismatis Salman Rhusdie(India) dengan karangannya berjudul “the satanic verses”. Saking geramnya pihak muslim akan fakta kebenaran yang diungkapkan Salman Rhusdie, walaupun semua itu dia kutip dari al-Quran, maka dia diuber-uber muslim dari seluruh dunia bahkan “kepalanya” sampai dihargai jutaan dollar oleh salah seorang pemimpin muslim di Timur Tengah!!


Apa yang dilakukan muslim tersebut diatas sudah sangat lumrah dan menjadi pegangan muslim diseluruh dunia yang bersumber langsung dari ;
QS 8 ; 12, "...aku jatuhkan terror ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah...mereka", dan “Bunuhlah mereka(kafirun) dimana saja kamu menemukan mereka...!”(QS 2 : 19)

Penjabaran/tatalaksana dilapangan dari kedua ayat tersebut diatas dapat di saksikan dalam kutipan dibawah ini yang bertebaran di internet yang penuh bahasa yang sangat vulgar tanpa tedeng aling-aling dalam menebarkan ancaman bagi pihak lain, sehingga saya memilih salah satu yang berbahasa lebih halus yang saya copy di FB milik WS salah seorang muslim yang sangat aktif di dunia maya. Untuk memudahkan memahami makna, saya urutkan dengan angka untuk setiap alinea yang dimaksud supaya mudah dimengerti. Dijamin, bagi anda yang masih waras akal budinya pasti hanya bisa mengelus dada dan geleng-geleng kepala...

Diperingatkan bagi anda, baik muslim dan non muslim, hendaknya mengendapkan pikiran anda setelah membaca kutipan saya dibawah ini lantas merenungkannya dengan hati putih. Kutipan saya ini berjudul asli “Tips Debat Melawan Kafirun_Pasti Menang, seperti dibawah ini :


“(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

1.     Saudara, meski kita hidup dinegara berpenduduk mayoritas muslim, namun tak dapat dipungkiri bahwa setiap hari kita harus bertemu dengan para kafir yang hidup disekitar kita. Sesekali para kafir ini mencoba mengkritik Islam dan nabi kita. Di sebuah negara Islam, dimana syariat Islam ditegakkan, jika terdapat seseorang yang mengkritik nabi, yang harus kita lakukan hanyalah meneriakkan dengan kencang apa yang ia katakan dan ia akan dikeroyok massa oleh orang-orang yang marah, karena berani mengkritik nabi junjungan kita.


2.     Dengan cepat pengkritik itu akan dibunuh, habis perkara. Namun di negeri ini, kita tidak memiliki kenikmatan tersebut. Insya Allah dalam waktu dekat ini, jika syariat Islam ditegakkan, kita tidak akan menghadapi masalah dari para kafir dalam keseharian kita. Namun, untuk sementara waktu sebelum masa itu tiba, berikut ini adalah sebuah pendekatan yang dapat digunakan semua muslim dan muslimah ketika menghadapi kafirun hama pengganggu. Insya Allah manusia-manusia hina itu akan pergi darimu.


3.     Sebuah pertanyaan yang populer adalah: “Mengapa Islam menyerukan kematian bagi kritikus Islam dan para murtadin (exmuslim)?” Tegaskan bahwa info mereka adalah salah. Katakan bahwa itu adalah fitnah!..


4.     Kemudian jika mereka menunjukkan data para kritikus dan para murtadin yang dibunuh oleh muslim, serta mengatakan bahwa “Islam disebarkan lewat pedang”, katakan jika hal itu adalah kebohongan besar yang disebarkan oleh Neo Yahudi, Kristen sayap kanan, dan kafir Hindu, lalu kutip Quran surat Al Baqarah ayat 256: “..tidak ada paksaan dalam Islam”.


5.     Jika kafirun mengutip fatwa jihad Bin Laden tahun 1998 yang juga ditandatangani oleh ulama-ulama top Islam yang menyerukan muslim untuk membunuh orang Amerika di manapun mereka berada, serta mengutip surat Imam Samudra yang mengajak para muslim untuk berjihad dan mati syahid menghabisi para kafir, katakan bahwa mereka (Bin Laden dan Imam Samudra) telah membajak agama Islam yang penuh damai, dan kemudian kutip ayat 5:32 “membunuh satu orang yang tidak berdosa adalah seperti membunuh semua manusia.”


6.     Jika kafirun memberikan respon dengan mengutip ayat-ayat kekerasan dalam Quran, tuduh mereka dengan mengatakan bahwa mereka mengutip ayat sepotong-sepotong di luar konteks hanya untuk mendukung konsep mereka.


7.     Jika ia kemudian mengutip seluruh ayat, ayat sebelum dan sesudahnya, ayat Mekah dan ayat Madinah, serta menegaskan bahwa keseluruhan ayat damai telah dibatalkan oleh ayat kekerasan, maka tuduhlah bahwa terjemahan Quran mereka adalah salah. Jika kafirun membawa 10 bahasa terjemahan berbeda, katakan bahwa arti yang benar hanya dapat dimengerti dalam bahasa Arab.


8.     Jika kafirun mengerti bahasa Arab dengan baik, maka paksa mereka bahwa ayat-ayat tersebut tidak dapat diartikan secara tersurat / literal, melainkan bahwa ayat-ayat tersebut memiliki makna-makna alegoris yang tersirat.


9.     Jika kafirun tidak mau menyerah, katakan bahwa anda tidak dapat mengerti ayat-ayat tersebut tanpa membaca terlebih dulu konteks ayat tersebut melalui hadits dan sirah.


10.                        Jika kafirun membawa hadits dan sirah, dan mulai mengutip konteks / latar belakang dari ayat-ayat kekerasan dengan merujuk pada hadits yang menceritakan pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan pemusnahan suatu golongan bangsa oleh nabi, maka katakan bahwa “semua hadits dan sirah adalah palsu dan sesat, satu-satunya kebenaran hanyalah Quran”.


11.                        Jika mereka menanyakan mengapa anda meragukan sejarah yang diriwayatkan oleh sarjana-sarjana muslim seperti Tabari, dan Ishaq, serta meragukan hadist mutawatir dari ahli hadist seperti Bukhari, katakan bahwa mereka (Tabari, Ishaq dan Bukhari) sebenarnya adalah Yahudi yang menyamar sebagai muslim.


12.                        Lalu jika kafirun mengatakan bahwa Quran hanyalah buku karangan nabi dan meminta bukti atas kesucian Quran, maka rujuklah kepada sains dalam Quran dan buku yang ditulis oleh Dr Zakir Naik yang menunjukkan keajaiban sains dalam Quran.


13.                        Jika kafirun mengatakan bahwa argumen Dr Zakir Naik telah dibuktikan salah oleh banyak ahli sains, dan Zakir Naik tak berani lagi menampakkan batang hidung karena terbongkar kebohongannya, maka katakan bahwa kekalahan Zakir Naik adalah rencana Allah untuk menunjukkan kebenaran Quran, Allah memiliki alasan untuk semua ini.


14.                        Jika kafirun kembali menunjukkan banyak kesalahan dan kontradiksi dalam Quran, serta mengutip ayat-ayat yang bertentangan dengan sains, sehingga hal itu memperkuat argumen mereka bahwa Quran bukan berasal dari Allah, karena Tuhan tidak pernah salah, maka segera ganti topik pembicaraan dan tunjukkan balik kesalahan dalam agama lain dan kitab suci mereka.


15.                        Jika kafirun masih meneruskan perdebatan, maka lakukan personal attacks, dan caci-maki dia dengan menyebutnya salibis rasis, pantat Yahudi, babi China, atau anjing Hindu.


16.                        Jika itu tidak membuat kafirun frustrasi, maka tanyakan kepadanya berapa dia dibayar oleh Yahudi untuk mengotori Islam. Jika kafirun tersebut ternyata sangat keras kepala dan masih ingin untuk melanjutkan debat, maka kutuk dia, semisal dengan mengatakan: “Terbakarlah di neraka”, atau “kamu akan menyesal pada hari kiamat”, atau “Allah akan menyiksamu dalam kuburanmu”, dsb.


17.                        Ketika semua cara di atas gagal, ancam dia dengan kekerasan fisik dan akhiri perdebatan dengan sikap triumphalist yang sok menang dan umumkan bahwa anda telah memenangkan perdebatan karena Quran adalah firman Allah. Umumkan kemenangan debat anda sebanyak mungkin di website-website, di pertemuan-pertemuan, dan katakan bahwa anda telah memenangkan perdebatan dengan mudah.


18.                        Tentu saja, secara tersembunyi laporkan kafirun tersebut kepada pihak berwajib sebagai penghujat Islam agar dapat dipidanakan. Jika laporan anda ternyata tidak juga ditindaklanjuti, sampaikan identitas kafirun tersebut kepada muslim radikal agar Allah segera menghukum para kafirun itu;


19.                        Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:14)


20.                        Allahu Akbar…Allahu Akbar, kedamaian hanya milik Allah semata.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh)”
.........................................................................................................................................

Sebenarnya, dengan me-release ke 20 butir pernyataan tersebut diatas, tanpa disadarinya, muslim juga telah secara vulgar dan aklamasi menyatakan bahwa muslim telah membuat pengakuan ke publik tentang sahihnya ayat yang berupa ajakan untuk melakukan ; perampokan, penjarahan, pemerkosaan, pembunuhan, bahkan terror, juga akan sahihnya bukti adanya kontradiksi di dalam al-Quran bahkan mengutuk sebagai salah satu jurus yang diperintahkan!!!

Saya sungguh begitu jijik dan begitu “miris” membaca butir kedua yang mengatakan bahwa “pembunuhan” sebagai sebuah “kenikmatan”. Berasal dari Alloh yang mengayomi semua umatkah ajaran tersebut atau bersumber dari ‘iblis’ yang menyamar sebagai ‘malaikat terang’...?? inikah yang dimaksud sebagai ‘islam rahmatan lil-alamin..??’

Saya yang mantan muslim hanya bisa menarik napas panjang sembari mengelus dada sambil menggeleng-gelengkan kepala setelah membaca kutipan tersebut diatas...
Bagaimana dengan anda......??

Thursday, October 24, 2013

SIAPAKAH "TEMAN YANG MAHA TINGGI" YANG DISERUKAN MUHAMAD SEBELUM AJALNYA MENJEMPUT??




"Ya Alloh ! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Sahih Bukhari 59.715)

Dalam diskursus “Teman Yang Maha Tinggi” seperti yang diserukan Muhamad sesaat sebelum ia menghembuskan napas terakhir diantara payudara Aisyah ketika ludah mereka berdua masih berlepotan bercampur menjadi satu, para sarjana muslim masih begitu beragam dalam membuat kesimpulan. Mereka masih berdebat habis pada pandangan masing-masing karena kekerasan hati mereka sendiri. Ini terjadi karena masing-masing pendapat para sarjana muslim tersebut membawa konsekuensi yang tidak ringan. Itulah sebabnya mereka mengambil jalan tengah dengan tidak membahas sama sekali peristiwa tersebut dihadapan umat muslim yang awam.....

Artikel ini dalam rangka memecahkan kebuntuan yang mereka buat sehingga semua menjadi terang. Dipastikan 95% muslim tidak tahu kisah yang mendebarkan ini, 5% yang tahu dipastikan tidak peduli atau bahkan malah menutupi kisah sakratul maut yang dialami Muhamad junjungan mereka.

Apa yang diserukan Muhamad menunjukkan kebingungannya akan kemana dia akan pergi setelah mati sehingga ia mengajukan permintaan terakhir kepada Alloh dengan seruan agar dihubungkan dengan “juru damai” yakni “teman yang maha tinggi” tersebut sebagai “shirathal mustaqiim” sebuah jalan lurus untuk dapat langsung bertemu Alloh!!. Namun, hal yang begitu kontras bahkan ditunjukkan oleh Almasih Isa sesaat sebelum Dia mati sebagai manusia, “...Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus!!”, (Lukas 23;43).

Sungguh sebuah perbedaan yang teramat luar biasa kontras, Almasih Isa bahkan masih sempat mengampuni dan memastikan salah seorang penjahat yang disalibkan bersama-Nya pada hari itu juga akan bersamanya di dalam Firdaus............ sedangkan Muhamad masih kebingungan mencari “Sang Juru Damai” yakni “shirathal mustaqiim”.

Kepastian yang dijaminkan Almasih Isa itulah yang oleh Muhamad sedang diserukan sebelum ajalnya menjemput... namun apakah Almasih Isa mendengarkan seruan Muhamad tersebut??

Sebenarnya jauh hari Muhamad sudah merekam semua ini dengan baik dalam al-Quran, namun rupanya ia sendiri bahkan para pengikutnya telah salah persepsi akan pesan-pesan tersebut. Sebutan “Almasih” di depan nama Isa adalah sebuah gelar yang “sangat luar biasa” karena memiliki pengertian sebagai satu-satunya “juru damai” atau “pendamai”, sebuah gelar yang merupakan satu-satunya pribadi yang merujuk-Nya sebagai “penghubung” atau yang dalam bahasa al-Quran disebut sebagai “shirathal mustaqiim” yakni “pribadi pendamai yang menghubungkan antara umat manusia yang berdosa dengan Alloh!!”. Itulah sebabnya muslim selalu berdoa agar ditunjukkan “shirathal mustaqiim”.

Namun karena sifat egois yang disandangnya mereka mengartikannya sebagai “jembatan/titian” sakratul maut yang lebarnya hanya sepertujuh tebal rambut yang akan menghubungkan manusia dengan Alloh di akherat kelak.

Bila demikian, siapakah yang dapat melintasinya?? Tidak seorangpun!! Itulah sebabnya semenjak awal seluruh muslim dan muallaf sudah diingatkan bahwa, “...tidak seorangpun diantaramu melainkan menuju neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu merupakan kepastian yang sudah ditetapkan!!”, (QS 19;71).  

Bahkan sebenarnya Muhamad sendiri juga telah merekam dengan jelas dalam al-Quran akan pesan Almasih Isa untuk umat muslim diseluruh dunia agar mengikuti dan taat kepada Almasih Isa, karena ternyata hanya pribadi Almasih Isa-lah “Sang Shirathal Mustaqiim” seperti yang disebut-sebut dalam surah Az-zukhruf ayat 61-63. Dialah juga yang akan membawa kepastian akan hari kiamat dan Dialah “Jalan Lurus” yang selama ini dicari dan bahkan secara naluriah Muhamad sendiri harus mengakui disaat-saat detik terakhir denga berseru kepada Alloh dengan nyaring, “....hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi..” dengan harapan dirinya mendapatkan privilege untuk terhubung langsung dengan Alloh.

Apakah akhirnya Muhamad dapat terhubung dengan Sang Juru Damai?? Lantas bagaimana nasib milyaran umat muslim kelak??

Cobalah dengan rendah hati secara perlahan membaca surah 19;70-71. Semoga artikel ini dapat menolong dan membimbing anda untuk mendapatkan “Sang Juru Damai” yang menghubungkan anda kelak dengan Alloh...

Wednesday, October 23, 2013

ISLAM YANG "HUMANIS" RAHMATAN LIL-ALAMIN



Saya kebetulan menonton sebuah tayangan langsung acara diskusi ILC yang diselenggarakan sebuah TV swasta pada selasa malam tanggal 17 september 2013 yang dipandu bang Karni dengan tema, ”kini polisi menjadi sasaran teror”. Walaupun sebenarnya saya sudah tahu dari dahulu perihal sisi lain ajaran Islam, namun saya tetap saja terkesiap dan begitu miris ketika mendengar penuturan akan “sisi lain ajaran islam yang istimewa” tersebut ketika dituturkan langsung dengan begitu jernih dan gamblang tanpa tedeng aling-aling sebagai ciri khas para penganut islam kaffah yakni oleh ustadz Ali Imron mantan (teroris) bom Bali dengan ratusan korban jiwa beberapa tahun yang lalu, yang sudah tentu ilmu agamanya jauh lebih baik dari saya karena dia belajar langsung ke sumbernya, Afghanistan.

Dalam tayangan tersebut dengan jelas saya lihat raut muka bapak AM Hendro Priyono memperlihatkan mimik seperti terbakar mukanya sambil geleng-geleng kepala dengan sesekali menarik napas panjang, sementara peserta lain yang berada dalam studio tersebut seolah tercekat dan termangu dengan ekspresi muka yang penuh kekhawatiran ketika Ali Imron diberikan waktu untuk berbicara...nampak sekali peserta diskusi begitu kaget dan terkejut dan seolah baru tersadarkan demi melihat sisi lain ajaran Islam yang begitu “membahayakan umat manusia” seperti yang dituturkan Ali Imron tersebut...

Bila pembaca kebetulan tidak menonton acara tersebut, inilah ringkasan kalimat yang diucapkan oleh Sang Ustadz Ali Imron, “...jihad yang benar harus sesuai yang dilakukan nabi Muhamad dengan dua syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Pertama harus ditanya dulu, apakah mereka mau masuk Islam? Kedua, bila tidak mau masuk Islam, apakah mereka mau tunduk dibawah hukum dhimmi?  Bila kedua pertanyaan yang diajukan tersebut tidak ada respon maka mereka halal untuk dibunuh...”.    

Lebih lanjut Ali Imron menyatakan ; “...mujahidin menganggap semua penyelenggara negara mulai Presiden hingga ketua RT dibagi dalam dua kelompok ; bila mereka muslim berarti mereka thogut, dan yang non muslim adalah kafir sehingga kedua kelompok tersebut halal untuk dibunuh karena mereka tidak menjalankan hukum Islam di Indonesia...”.

Sepintas tidak ada yang salah dengan keterangan yang dituturkan Ali Imron dalam paragraf pertama diatas, namun, cobalah baca sekali lagi dan simak baik-baik...

Begitu murahnya nyawa dimata Islam!! Begini, bila anda seorang petani yang kebetulan Buddhist yang suatu hari bertemu tetangga anda yang muslim di sebuah pematang sawah, lantas anda ditanya, “...mau menerima Islam sebagai agama anda atau tunduk membayar pajak dhimmi?”. Bila anda tidak segera menjawab dengan pasti atas dua pilihan tersebut, maka anda layak dibunuh!! Namun, bila tetangga anda yang muslim tersebut tidak pernah mengajukan pertanyaan tersebut sehingga tidak pernah meng-eksekusi anda, maka ada beberapa kemungkinan yang melatar belakangi situasi tersebut :

·        Akar budaya dan kearifan lokal yang tertanam semenjak kecil dalam diri tetangga anda yang muslim tersebut masih terjaga dengan baik dan tidak terpengaruh ajaran agamanya yang haus darah dan penindasan.
·        Para mubaligh/ustadz/kyai di tempat tinggal anda telah dengan sengaja menutup rapat ajaran islam yang “gila” tersebut oleh karena ternyata sangat bertentangan dengan standar kearifan lokal.
·        Tetangga anda benar-benar tidak tahu akan ajaran yang menghalalkan pembunuhan dan penindasan tersebut karena para mubaligh/ustadz/ kyai tidak mengajarkan agama islam secara utuh kepadanya.
·        Tetangga muslim anda penganut Islam KTP yang juga sering disebut sebagai ”muslim humanis alias manut-grubyuk” sehingga dapat hidup berdampingan dengan para tetangga yang lain.  

Yang menggelisahkan adalah justru ;
”Apakah para muslim dan para muallaf tidak tahu mengenai aturan yang sangat membahayakan seluruh umat manusia ini?? Dan mengapa mereka tidak memperdulikan hal berbahaya semacam ini??”

Paragraf pertama pernyataan Ali Imron diatas sebagai ajaran Islam juga mengindikasikan bahwa Islam memang benar sebagai “rahmatan lil alamin”, yang akan berlaku otomatis ketika pihak kafir/non muslim telah menyatakan setuju berada dibawah hukum dhimmi!! Sungguh, sebuah standar “humanistik Islami” yang luar biasa.... menyatakan diri sebagai rahmatan lil-alamin sekaligus melakukan penindasan dengan memberlakukan pajak-extra atas iman yang berbeda!!  

Begini contoh sederhananya ; bila anda seorang Buddhist yang tinggal di negeri yang memberlakukan hukum syariah/hukum Islam, maka anda wajib membayar pajak atas iman anda yang berbeda tersebut!! Hal inilah yang menjadi penyebab utama, mengapa para penggiat hak asasi manusia sangat menentang diberlakukannya hukum syariah sekalipun para penggiat hak asasi manusia tersebut adalah warga muslim, karena mereka tahu dengan baik bahwa negerinya akan hancur akibat pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, penjarahan bahkan perang saudara yang tak berkesudahan, itulah rupa negerinya kelak bila hukum syariah diberlakukan....

Dari praksis diatas saya semakin yakin bahwa muslim dan para muallaf telah membawa diri bahkan menyerahkan dirinya bersatu dan berada dalam posisi/komunitas yang  amat sangat berpotensi Melanggar HAM berat!! Karena bagi mereka, kafir/non muslim yang tidak mau menjadi muslim atau tidak mau berada di bawah injakan kaki hukum dhimmi, maka si kafir pantas untuk dibunuh...

Saya tidak habis pikir, apa jadinya bila saja di dunia ini semua agama memiliki cara yang sama “gilanya” dalam menyebarkan ajarannya seperti yang dilakukan oleh agama Islam seperti yang dituturkan Ali Imron tersebut!! Tapi untunglah hanya agama Islam yang memiliki “cara gila” yang ekslusive tersebut. 

Jika saja agama lain juga memiliki cara yang sama dengan agama Islam dalam penyebarannya, maka dunia ini tidak pernah ada damai karena tentu saja akan terjadi pemerkosaan, penjarahan, perampokan, penjarahan, pembunuhan bahkan peperangan dimana-mana tanpa berkesudahan.......

Bayangkan saja, ketika agama lain berlomba-lomba berbuat baik bagi kemanusiaan, ketika umat agama lain menjauhkan diri dari tindakan asusila dan perbuatan keji lainnya, justru agama Islam memerintahkan untuk langsung minimal beristri dua-tiga-empat serta memenggal leher dan meledakkan bom dimana-mana secara vulgar karena para korban dianggap kafir dengan alasan seperti yang dituturkan sang ustadz Ali Imron diatas. Yang gila lagi, mereka melakukannya untuk membela Alloh Yang Maha Kuat yang  belakangan ini nampaknya telah mengalami penuaan sehingga semakin lemah sehingga layak dan harus dibela dengan cara istimewa tersebut......

Lantas dari mana sumbernya sehingga Islam memiliki cara khas yang berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia terberat tersebut? Tentu saja dari Alquran!! Yaitu sebuah kitab yang merupakan copy-paste dari kitab di lauhul-mahfudz. Terasa absurd bukan..?? bila ajaran tersebut memang berasal dari lauhul-mahfudz tentu saja akan sangat humanis bukan malah dipenuhi ancaman pembunuhan terhadap orang lain... Itulah rupanya yang melatar belakangi mengapa Almasih Isa semenjak dini sudah memperingatkan umatnya yang akan menjadi sasaran pembunuhan yang mengatas namakan Alloh, dan yang luar biasa adalah bahwa Almasih Isa malah meminta umatnya untuk mendoakan dan memberkati para pembunuh tersebut.....

Bagi pembaca yang masih muallaf atau kebetulan masih muslim dan terjebak dan berada dalam pengaruh ajaran tersebut namun masih mengaku waras dan memiliki akal sehat tentu saja berhak mengevaluasi ulang akan imannya walaupun dengan begitu maka secara otomatis mereka terancam dibunuh secara fisik oleh muslim lainnya.....

Anda dapat membaca secara seksama dan hati-hati ayat-ayat rujukan antar lain ; QS 6;38, QS 19;69-71, QS 2;19, QS 8;12, QS 6;90, QS 43;61-63  dan lainnya, juga Injil Matius 5;38-48, Injil Yohanes 14;6, Injil Yohanes 16;2, Injil Lukas 6;27-36 dan lainnya. Semua artikel dalam blog ini adalah upaya kami menyadarkan muslim dan para muallaf akan iman mereka agar segera melakukan evaluasi iman dengan jernih. Berpikirlah masak-masak sebelum anda membuat komentar atas artikel ini, karena bila anda menggunakan bahasa penuh caci maki dan terindikasi mengancam umat lain maka akan langsung dihapus, terimakasih.
                                                                         

BAGAIMANA CARA DAN UNTUK APA MUHAMAD DAN ALMASIH ISA MATI



Sebelum membaca artikel ini sebaiknya anda sempatkan mengikuti dulu beberapa cuplikan link berita bernuansa “aib dan sangat memalukan” dibawah ini ;
OKEZONE.COM : Ya Tuhan...Kakek Tewas di Pelukan PSK
Jum'at, 22 Januari 2010 19:09 wib
SIDOARJO – [Meski usianya sudah renta, tapi nafsu seks Mistar (58), warga Desa Wonoayu RT 2 RW 4 Wonoayu, Kecamatan Wonoayu tidak pudar. Sayangnya, dia kalah sebelum bertanding dengan PSK di lokalikasi liar Pasar Sapi Krian. Kakek ini tewas dalam pelukan Dimah (45), salah satu PSK lokalisasi liar Pasar Krian, Jumat (22/1/2010) dini hari. Penyebab tewasnya korban diduga karena serangan jantung]. ...anda dapat mengakses beritanya disini ;

Ternyata di tempat lain ada juga berita yang mirip-mirip kisah diatas ;

JPNN.COM : Mati, Kakek Kencani Cewek di Hotel
BANDUNG–[Nasib tragis dialami seorang kakek, An(56). Warga Desa Cipatik Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung itu menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah kamar hotel yang berada di Desa Ciwidey Kota. Diduga, lelaki nahas itu akan mengencani seorang perempuan muda di penginapan yang letaknya berdekatan dengan Masjid Agung Ciwidey itu. Sayangnya, si perempuannya sudah menghilang saat warga sekitar menemukan jasad An.
Berdasarkan keterangan seorang saksi mata Junaidi(34), penyewa kamar hotel itu masuk sekitar pukul 15.30 dengan seorang perempuan
].....anda dapat mengakses berita tersebut di ;
Masih ada lagi headline berita seperti diatas seperti yang saya kutip di bawah ini ;
TRIBUNNEWS.COM : Kakek 62 Tahun di Kediri Meninggal dalam Pelukan PSK
KEDIRI ; Jumat, 16 Agustus 2013 21:41 WIB
[Supiyan, kakek berusia 62 tahun di Kabupaten Kediri, meninggal dunia dalam pelukan seorang pekerja seks komersial (PSK), Jumat (16/8/2013).Warga Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, itu diduga tewas karena penyakitnya kambuh. Supiyan, meninggal di salah satu kamar.....Pasalnya, menurut pengakuan PSK itu, nafas Supiyan tiba-tiba sesak sampai tersengal-sengal seusai bercinta. Setelah itu, pria tua itu ambruk lunglai di tempat tidur]. Silahkan mengakses sendiri berita selanjutnya di ;


Kisah ”aib dan sangat memalukan” yang mirip cuplikan-cuplikan berita diatas yang mengisahkan kematian seorang kakek yang doyan ngeseks juga bisa kita ikuti di bawah ini ;

HADIST SAHIH BHUKARI, vol 7, book 62, no 144 ;
[seperti dikisahkan oleh Aisyah, “...sewaktu mengalami sakit parah, rasul Alloh bertanya pada istri-istrinya ; ‘besok aku harus menggilir(ngeseks) dengan siapa ya? Dimana tempat yang akan kudatangi besok?’. Dia sebenarnya sedang menunggu-nunggu giliran mengunjungi Aisyah. Maka semua istrinya mengijinkan dia tinggal di tempat mana yang diinginkannya, dan iapun tinggal di rumah Aisyah sampai dia mati disana. Dia mati di hari biasaku(untuk ngeseks) di rumahku. Alloh mengambil nyawanya pada saat kepalanya berada diantara dada dan leherku dan ludahnya bercampur dengan ludahku..”].

Kemudian Ibn Hisham mencatat dalam Sirah hal 682, Aisyah mengatakan,“..sang rasul mati di dadaku saat tiba giliranku(ngeseks dengan sang rasul). Adalah karena kebodohan dan usia mudaku maka rasul mati dalam pelukanku...”

Kisah-kisah yang saya kutip diatas merupakan ”kumpulan kisah aib yang sangat memalukan” untuk disampaikan kepada umat. Kalaupun harus disampaikan ke umat itu agar umat yang mendengar jangan sampai meniru kelakuan para kakek genit yang kebablasan tersebut diatas yang dalam hidupnya hanya mengumbar syahwat liar belaka....

Sampai disini, apa kira-kira komentar anda? Kematian biasanya membawa duka mendalam bagi keluarga dan handai taulan yang ditinggalkan. Namun, berita-berita kematian yang saya kutip diatas sungguh merupakan sebuah “aib dan tragedi yang memalukan” pihak keluarga bukan?? Bila artikel ini juga mengutip kisah kematian Muhamad dan beberapa kakek lain di masa kini bukan berarti saya bermaksud mengolok-olok siapapun. Namun lebih penting dari itu adalah agar kematian para kakek genit termasuk Muhamad dapat diketahuai pembaca dan tidak disembunyikan serta ditutup rapat seperti yang selama ini dilakukan oleh para mubaligh...

Saya ingin agar pembaca menarik sebuah benang merah atas peristiwa-peristiwa kematian para kakek tersebut diatas, kemudian merenungkannya lantas membuat suatu kesimpulan sendiri berdasarkan hati nurani masing-masing, sehingga dapat membuat keputusan yang menentukan masa depan anda. Bila setelah membaca artikel ini malah timbul rasa marah dalam hati dan dendam dalam pikiran anda, berarti anda belum “klik” dengan maksud saya sehingga saya merasa prihatin dan hanya bisa berharap anda akan mampu “memahaminya” kelak di kemudian hari....

Beberapa Nabi Tuhan tercatat mati sebagai martir untuk membela umatnya, atau setidaknya kematiannya sangat wajar karena sudah tua dan lainnya. Namun para mubaligh biasanya menghindarkan diri untuk mengulas kematian Muhamad dan menyampaikan kepada jemaatnya. Mengapa demikian? Ternyata, usut punya usut, sebagaimana kisah-kisah diatas, Muhamad mati dalam keadaan sangat memalukan!!. Betapa tidak, bahkan Aisyah sempat mengatakan, “...dia menghembuskan napas terakhir ketika ludahnya bercampur dengan ludahku...”

Rupanya dimanapun sama, cewek yang masih muda(masih ABG) dari zaman edan dulu sampai zaman sekarang memang sama-sama memiliki libido seks yang masih dahsyat dan bagi kakek yang sudah renta mestinya tahu diri ketika ingin melakukan hubungan seks dengan ABG apalagi yang masih sangat hot hingga lupa bahwa di saat yang sama dirinya sudah renta dan sangat mungkin sedang sakit-sakitan, apalagi Muhamad yang diketika itu di dalam setiap tetes darah dalam tubuhnya masih beredar racun yang sangat mematikan yang sengaja di pasang oleh salah seorang korbannya sebagai balas dendam. Tapi mungkin karena adengan seks-nya begitu panas, sehingga para kakek yang saya sebut diatas napasnya langsung tersengal-sengal yang menyebabkan serangan jantung dan..mati seketika saat ejakulasi/orgasme berlangsung!! Hal itulah(seks yang dahsyat yang ia berikan) tersebut rupanya yang membuat Aisyah merasa bersalah, ia memang masih muda yang tentu saja nafsu seksnya masih begitu dahsyat dengan body yang semlohai dimata Muhamad yang adalah kakek tua renta...apalagi ditambah dengan french-kissing segala...

Jika saja mereka ngeseks-nya agak pelan sedikit mungkin para kakek diatas termasuk sang nabi masih bisa bertahan hidup agak lama. Namun kenyataannya para kakek tersebut mencapai klimaks/orgasme dengan penuh ledakan yang membara tapi hal ini ternyata tidak dapat ditanggung oleh jantungnya yang telah tua dan lemah. Aisyah melihat di depan matanya sendiri bagaimana sang nabi mendadak terkulai di dadanya saat mengalami ejakulasi/orgasme yang tak terbayang nikmatnya. Inilah sebabnya Aisyah merasa bersalah karena dia secara tidak langsung mengakibatkan kematian sang nabi..... 

Dengan melihat peristiwa yang demikian maka dapat dipastikan bahwa sang rasul mati tanpa sempat membaca kalimat sahadat yang wajib bagi setiap muslim ketika menjelang ajal, hal itu pastilah sangat tidak dimungkinkan, karena dia mati diketika sedang menikmati dahsyatnya orgasme/ejakulasi. Peristiwa inilah yang melatar belakangi, kenapa muslim diwajibkan bershalawat/mendoakan keselamatan untuk Muhamad. Bahkan dicatat pula bahwa sang rasul dimakamkan dengan dibungkus dengan tiga lapis kain Najran yang dikenal tebal. Apakah ini untuk menjinakkan “soft ware”-nya agar tidak nampak menonjol?. “...rasul Alloh diselubungi tiga buah kain buatan Najran : dua kain dan satu pakaian yang dikenakannya saat mati”,(hadist sahih Abu Daud, book 20, no 3147).

Itulah kisah kematian Muhamad dengan kondisi yang “sangat memalukan” mati diketika sedang melampiaskan nafsu seks yang liar seperti kakek-kakek renta yang lain yang berakhir kematian, yang tentu saja peristiwa kematiannya tidak layak untuk disampaikan, dibahas atau sekedar dikenang oleh umatnya, karena merupakan sebuah adegan yang hanya layak dibahas untuk usia 18 tahun keatas!! (Itulah rupanya yang membuat para mubaligh memilih menghindari untuk mengulas kematian Muhamad).

Muhamad sendiri tidak tahu kapan dan untuk apa ia mati. Tidak seperti para mujahidin yang mati syahid saat berperang merebut harta rampasan, ia mati karena memburu nafsu birahinya yang liar bahkan diketika ia sedang sakit berat akibat racun yang dimakannya. 

Bahkan ini sangat klop dan merupakan jawaban yang logis ; mengapa justru seluruh umatnya diseluruh dunia hingga kini selalu dan wajib mendoakannya setiap hari sebanyak lima kali karena ia tidak sempat membaca kalimat sahadat .....

Lantas kini, bagaimana kisah kematian Almasih Isa yang di dalam Quran tercatat diberi gelar al-Haqq itu??

Almasih Isa bahkan tahu bagaimana, dimana dan cara Dia akan mati. Dalam satu kesempatan bahkan Dia sempat berucap, “..rombak Bait Allah ini, dan Aku akan membangunnya dalam tiga hari!”, demikian salah satu Nubuat Almasih Isa dihadapan orang banyak mengenai kematiannya. Dalam kesempatan lain jauh hari sebelum Dia dihukum mati Dia juga menyatakan demikian, “...Anak Manusia(Almasih Isa) aka diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Dia akan dibangkitkan...”.(Injil Matius 17 ; 22-23).

Matius 20 ; 18-19 juga mencatat pengakuan akan kematian diri-Nya, “...Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Dia diolok-olokkan,disesah, dan disalibkan, dan pada hari ketiga Dia akan dibangkitkan...”

Lihatlah, betapa Almasih Isa tahu dari mana Dia datang dan kemana Dia akan pergi, “...bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa”, Injil Yohanes 16 ; 27-28.

Tidak tergetarkah anda akan sabda Almasih Isa yang demikian ini, “...janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Ditumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat tinggal bagimu. Dan apabila Aku telah pergi kesitu dan menyediakan tempat tinggal bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamupun berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan kesitu...”, Injil Yohanes 14 ; 1-4.

Ketika salah seorang murid Almasih Isa secara polos masih menyatakan ketidaktahuan jalan ke mana Dia akan pergi, maka Almasih Isa menjelaskannya secara gamblang dan jelas terang trowoco tanpa tedeng aling-aling lagi, “...Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu melihat Dia”, Injil Yohanes 14 ; 6-7.

Sungguh merupakan cara mati yang kontras berbeda...yang satu mati secara memalukan persis cuplikan beberapa berita online ; mati karena gila seks yang liar sehingga tidak tahu untuk apa ia mati serta kemana setelah itu, sedangkan yang lain begitu teramat jelas...