Wednesday, July 24, 2013

SEKALI LAGI TENTANG TERRORISME DALAM ISLAM





Dalam sebuah tayangan TV swasta pada 24 Juli 2013 yang membahas terrorisme di Indonesia yang menghadirkan nara sumber ketua BNPT, seorang ahli komunikasi serta seorang ustadz kondang, berlangsung cukup seru. Minturut saya, tayangan tersebut sebenarnya justru menelanjangi islam sendiri yang ternyata penuh dengan perintah kriminal berupa pembunuhan dalam ibadahnya. Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya setelah menonton tayangan tersebut ;  

1.     Tanpa memberikan alasan, data serta bukti apapun, ustadz tersebut menyatakan bahwa semua agama memiliki catatan kriminal berupa tindak terorisme termasuk islam.
2.     Juga dikatakan bahwa pemahaman akan ayat Quran yang telah ditunggangi kepentingan politik tokoh agama/ustadz tertentu menimbulkan gerakan radikal yang berujung pada aksi terroris.

Saya ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh ustadz kondang tersebut. Pada point pertama, sudah jelas bahwa ustadz tersebut ngawur dan terkesan tak ingin sendirian dan mencari “teman” dari komunitas agama lain yang dikatakan juga telah melakukan tindak pidana terrorisme, yang anehnya tanpa disertai bukti sahih yang konkret. Saya bilang ngawur karena memang tidak pernah ada ditemukan dalam kitab suci agama manapun di dunia ini yang memuat ada ayat yang memerintahkan ibadah berupa jihad/terrorism/membunuh dan menghancurkan serta melakukan genosida terhadap umat agama lain diluar agamanya selain agama islam.



Bila ada umat agama lain yang sengaja melakukan hal-hal yang saya tulis diatas(tindak terrorisme), dipastikan bahwa mereka telah melakukan pelanggaran berat terhadap agama dan kitab suci mereka.

Namun sebaliknya bagi muslim, bila mereka melakukan tindak kejahatan ibadah jihad/ terrorism/membunuh dan melakukan genosida, mereka melakukan semua itu karena mereka justru melaksanakan perintah agama yang memang begitu jelas dicatat ada di dalam kitab suci Alquran al Karim, sehingga mereka melakukannya dengan penuh kebanggaan. Bacalah bukti-buktinya dalam artikel lain sebelumnya.

[Saya menantang siapapun, yang dapat menemukan “perintah untuk melakukan tindak kejahatan ibadah perampokan/penjarahan/jihad/terror/ pembunuhan/genosida” dalam kitab suci agama lain baik di dalam Veda, Tripitaka, Injil atau kitab agama lain selain Alquran.  Anda dapat menuliskannya dalam box komentar, bahwa perintah tindak kejahatan tersebut ada dalam kitab apa dan ayat berapa supaya bisa diverifikasi].

Ustadz tersebut jelas banget memang sengaja menutupi apa yang tertulis dan diperintahkan oleh kitab suci Alquran untuk membunuh setiap orang diluar komunitas islam yang dalam perspektif mereka disebut orang-orang kafir. Semua orang yang pernah membaca Alquran juga tahu bahwa tidak ada beda antara Hitler dan Muhamad yang sama-sama memerintahkan pembasmian etnis/genosida terhadap suku bangsa Yahudi.

Untuk point kedua, ustadz tersebut terkesan “lupa kacang pada kulitnya”, beliau telah menutupi sejarah perkembangan islam yang tidak bisa dilepaskan dari sistem politik kekuasaan yang berdarah-darah sejak zaman Muhamad hingga hari ini disemua belahan dunia!! Beliau lupa bahwa islam tidak mungkin akan seperti saat ini bila tidak melalui sistem politik kekuasaan yang berdarah-darah. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh di Timur Tengah, baca lagi sejarah bagaimana tumbangnya kerajaan-kerajaan besar nusantara ; Sriwijaya, Majapahit, Padjadjaran dan lain-lain.  Apapun bentuk keputusan agama islam, tidak bisa dilepaskan dari sistem politik kekuasaan.

Anda kaget? saya tidak!!

MENGAPA MATAHARI HARUS TENGGELAM DALAM KOLAM LUMPUR HITAM ??



(andaikan saja nabi Muhamad sempat melihat gambar yang saya copy dari google ini, maka saya yakin beliau akan mengatakan bahwa, "ternyata matahari tenggelam di balik rerimbunan pohon", dan akan langsung melakukan nasikh-mansukh untuk merevisi kitab sucinya)

======================================================
Mungkin sebagian pembaca yang tidak mengerti dasar sains muslim akan mengernyitkan dahi begitu membaca judul artikel diatas atau bahkan geleng-geleng kepala, namun tidak demikian bagi muslim yang sangat yakin dan menyandarkan sains mereka yang bersumber dari Quran. Disini pembaca yang awam harus mulai membiasakan diri ; bagaimana sains muslim itu dibangun.

Aku(=Abu Dzar) pernah membonceng rasulullah SAW berada di atas keledai saat matahari berada di arah barat. Kemudian beliau bersabda: “Tahukah di manakah matahari ini tenggelam?”. Aku menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari tenggelam di MATA AIR(= aynin) YANG BERLUMPUR HITAM”.
(Hadist HR. Abu Daud, no. 3488).

Hadist ini jelas-jelas menerangkan bahwa sumber mata air tersebut disebut berlumpur hitam. Air memancar dari mata air berlumpur hitam tersebut terkumpul dalam suatu kubangan macem embung/empang atau danau yang menjadi tempat tenggelamnya matahari. Ibaratnya macem kerbau pulang ke kandang di sore hari setelah menjelajah savana. Jadi minturut hadist ini, matahari memang akan selalu tenggelam/berkubang  di dalam perut bumi tepat di dalam(kubangan) lumpur hitam!!. Marilah kita bersama menyimak ayat suci yang mendukung sains “cemerlang” ini ;

QS 18 : 86, “ Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat....”

Dari uraian yang dijelaskan dalam ayat suci tersebut diatas dan dibandingkan dengan hadist dalam paragraf sebelumnya nampaknya saling mendukung dan membenarkan dasar sains muslim bahwa, “ matahari memang tenggelam dalam semacem kolam/empang/embung/kubangan/danau/laut berlumpur hitam”.  Inilah sains terbaik dan menjadi dasar sains yang dibanggakan muslim hingga hari ini.

Ada beberapa sarjana dan tokoh muslim terkenal yang berusaha menerangkan sampai jungkir balik agar ayat ini nampak masuk akal dan diterima khalayak, namun kenyataannya apa yang dilakukan mereka malah bikin situasi menjadi lebih fatal lagi karena menurut mereka bahwa ; ”yang dimaksud adalah matahari tenggelam di dalam laut yang didasarnya memiliki/berlumpur hitam”.

Kesimpulan dan keterangan para sarjana muslim tersebut diatas sangat Fatal dan Keblinger, karena ;

1.    Laut yang dimaksud dalam ayat tersebut jelas laut yang berada dan yang merupakan bagian dari bumi, bukan laut di angkasa, sehingga matahari yang berukuran ribuan kali lipat dari bumi tidak mungkin parkir atau masuk dan tenggelam dalam perut bumi melalui laut tersebut.
2.    Pusat tata surya adalah matahari, bumi mengitarinya, sehingga siang-malam dan gelap-terang pada bagian tertentu di bumi ditentukan oleh perputaran bumi terhadap matahari.
3.    Sehingga ayat suci tersebut tidak mungkin berasal dari Tuhan.

Sehingga bila kita kembali ke judul artikel ini, ”Mengapa matahari harus tenggelam di dalam kolam lumpur hitam ??”. Walaupun semua umat manusia tahu bahwa matahari tidak pernah tenggelam dalam kolam lumpur hitam dan tidak pernah tercari lokasinya, namun jawabannya cukup jelas dan sungguh fantastis, “Karena Alquran dan hadist mengatakannya begitu !!”.

Sungguh sangat menakjubkan dasar sains muslim...

Adakah yang memiliki pandangan lain tentang matahari yang tenggelam dalam lumpur hitam seperti yang diterangkan dalam hadist sahih dan Alquran ini..?? tuliskan uneg-uneg anda dalam box komentar, namun gunakan bahasa yang baik dan jangan sampai mengancam eksistensi umat lain...

Wednesday, July 17, 2013

IBADAH YANG MENGANCAM DAN MEMBAHAYAKAN KOMUNITAS AGAMA LAIN_sudah tiba saatnya bagi kita untuk berpikir ulang.




[Pada paruh kedua bulan Juli 2013 ini seluruh media di Indonesia menyoroti sepak terjang sebuah ormas islam asal Temanggung yang ketika dalam menjalankan ibadahnya justru dilawan sesama muslim setempat di Kendal Jawa Tengah. Dalam sebuah tayangan di TV swasta, nampak suami istri pengendara motor ditabrak dan terseret mobil warna hitam sampai sejauh hampir 2 km yang berakhir kematian sang istri pengendara yang ternyata adalah seorang perempuan muslimah...
Pengendara mobil kemudian diketahui sebagai anggota ormas islam tersebut yang nampaknya begitu panik karena ibadah mereka ternyata justru mendapat perlawanan yang berujung bentrok dan bahkan diuber-uber oleh sesama muslim setempat...]



==================================================

Sungguh sadis dan ironis...Tuhan apakah sebenarnya yang mereka sembah ini yang begitu SANGAT menyukai IBADAH yang disertai dengan ANCAMAN DAN KEKERASAN ?? 
================================================================



Perbedaan mendasar perihal pemahaman keimanan akan keberadaan Tuhan dalam kristiani dan muslim telah melahirkan pemahaman akan standar moral yang bahkan malah saling berlawanan tanpa akhir diantara dua komunitas iman tersebut diseluruh belahan dunia hingga hari ini.

Contoh sederhana dalam praktik kehidupan sehari-hari ; bagi muslim, makan daging babi merupakan aib, najis dan dosa besar serta dianggap tak bermoral, namun memiliki banyak bini dan berkali-kali memiliki perempuan simpanan/mut’ah(kawin kontrak) atau bahkan jikapun seluruh budak/pembantu perempuan yang dimilikinya diperistri sama sekali tidak akan menjadi masalah.

Sebaliknya bagi umat kristiani ; bukan makanan yang masuk melalui mulut yang bikin najis atau bikin manusia tidak bermoral, namun apapun yang keluar dari mulut itulah yang menajiskan  yaitu sumpah palsu, berbohong, bertutur kata kotor dan sebagainya yang bagi muslim semua itu bahkan tercatat dalam Alquran diperbolehkan dilakukan. 

Minturut standar iman kristiani, apapun yang masuk melalui mulut pasti menjadi kotoran/najis, sehingga mau memakan daging babi atau daging kuda bahkan makan daging gajah atau daging kodok sekalipun tidak akan menjadi soal, namun punya bini lebih dari satu merupakan dosa besar dan dianggap tidak bermoral karena menginjak harkat dan martabat wanita dan dianggap telah berzinah.


Sehingga, bila ada diantara umat kristiani yang ditemukan beristri lebih dari satu dipastikan ia telah melanggar norma yang ditetapkan Alkitab. Namun tidak demikian bagi umat muslim yang beristri lebih dari satu akan malah dianggap sebagai menjalankan syariat Alquran.

Dalam kristiani, menginginkan perempuan lain berdosa besar, namun tidak demikian halnya bagi muslim yang memperbolehkan menginginkan anak kecil dan bahkan menantunya sendiri untuk diperistri(tentu saja setelah diceraikan terlebih dulu oleh anaknya bila sang bapak menginginkannya ; baca kembali kisah Zaenab).

Dalam muslim, merampok, menjarah diperbolehkan bahkan hal ini merupakan salah satu dari 5(lima)wahyu/hak istimewa sang (nabi) Muhamad yang(berarti juga termasuk bagi umatnya) yang tidak dimiliki nabi-nabi lain sebelum beliau(baca hadist sahih Bukhari 4.53.351 dan Muslim 4 ; 1058). Hal mana semua itu dilarang keras dalam kristiani, apapun alasannya!!

Bagi umat kristiani, bagi siapapun mereka, tanpa pandang bulu dan apapun latar belakangnya(pembunuh, pemerkosa, bahkan germo sekalipun dll) apabila mereka mau bertobat dan berserah diri serta  mengaku percaya bahwa Almasih Isa merupakan satu-satunya Juru Selamat/Shirathal Mustaqiim(QS 43 ; 61-63) maka mereka akan mendapatkan hidup baru dan namanya dicatat dalam buku Al-Hayat di Sorga.

Namun tidak demikian halnya bagi umat muslim, bahkan tentang hal ini malah sudah menjadi ketetapan dan merupakan kepastian yang telah diputuskan bahwa seluruh umat muslim akan masuk neraka bahkan sejak dilahirkan tanpa kecuali(QS 19 ; 71), yang akhirnya berimplikasi dengan mencari cara dalam bentuk suatu ibadah tertentu dengan alasan membela Alloh(seolah-olah Alloh begitu lemah sehingga patut dibela karena tidak bisa berbuat apa-apa) agar sebagian dari mereka dapat masuk sorga dengan syarat dan ketentuan yang sangat berat yang melawan hati nurani dan melanggar hak asasi manusia, dalam bentuk terror dan membunuhi umat lain yang dianggap kafir seperti yang dilakukan muslim diberbagai belahan dunia hingga hari ini.

Namun ibadah inipun ternyata tidak mudah dilakukan karena dipastikan akan dilawan oleh pemerintah terutama pemerintah yang bermartabat tinggi dalam menghargai harkat dan martabat manusia [sehingga walaupun peminat untuk masuk sorga dikalangan muslim begitu banyak, akan tetapi dipastikan hanya sedikit bahkan dapat dihitung dengan jari diantaranya yang telah terlanjur (dianggap) sukses masuk sorga, itupun setelah ikut tewas dalam ledakan bom bunuh diri atau ditembak aparat keamanan dalam menjalankan ibadah terror/jihadnya tersebut]

Umat kristiani sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan. Namun tidak demikian halnya bagi muslim. Bagi muslim, perempuan tidak ada harganya. Perempuan muslim dilahirkan untuk dimadu oleh suaminya dan tidak memiliki pilihan lain. Ambilah dua, tiga atau empat perempuan untuk diperistri...dst(surah 4 ; 3). Selain itu, lelaki muslim masih diperbolehkan melakukan kawin kontrak/perjam/perhari atau perminggu, dst, tergantung kesepakatan nilai transaksi seks yang telah disepakati(surah 4 ; 24). 

Diluar semua itu ternyata juga masih boleh mengambil para budak/pembantu perempuan untuk diperistri berapapun jumlah yang dimilikinya(surah 4 ; 3,24,25,36, juga surah 16 ; 71 dan 24 ; 32,33 dll. Sehingga penulis hanya dapat geleng-geleng kepala bila melihat masih ada perempuan muslim yang masih berusaha mempertahankan iman mereka!! Mungkin ini terjadi karena mereka terlalu terlena oleh bualan para mubaligh. Penulis yakin mereka pasti tidak pernah membaca perihal ini di Alquran. Padahal warisan hanya dapat separoh dari yang didapat laki-laki, kesaksian dua perempuan hanya dihargai satu kesaksian laki-laki. Padahal perempuan hanya dianggap sebagai properti milik laki-laki yang dapat dikoleksi berapapun lelaki muslim inginkan. Perempuan bahkan tidak dapat masuk sorga kecuali patuh dan tunduk pada suaminya tanpa syarat.

Bagi umat kristiani, kejahatan tidak boleh dilawan dengan kejahatan. Berilah juga pipi kiri bila ditampar pipi kanan, kejahatan mesti dibalas dengan kebaikan, manusia tidak boleh membalas, karena hak tersebut ada ditangan Tuhan.

Namun tidak demikian bagi umat muslim, kejahatan mesti dibayar setimpal. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Semua bentuk kejahatan harus dibayar setimpal(baca surah 2 ; 194, surah 16 ; 126, surah 42 ; 40, surah 5 ; 45 dan surah 4 ;142). Dalam kata lain muslim tidak mengenal pengampunan bagi pelaku untuk memperbaiki diri apalagi kepada musuh-musuhnya. Namun tidak demikian bagi umat kristiani yang mesti mendoakan dan memberkati musuh-musuhnya.


Umat muslim yang soleh dan taat akan melempari dengan batu sampai mati(dalam keadaan ditanam setengah badan) pada setiap perempuan yang kedapatan berzinah, namun tidak demikian dengan umat kristiani yang mengenal pengampunan dalam rangka memberi kesempatan bagi pelaku untuk memperbaiki diri. 

Ketika dihadapkan kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berzinah, Almasih Isa bersabda ; “...bagi siapapun diantaramu yang tidak berdosa, silahkan melempari perempuan ini dengan batu!”. Dan ternyata tidak seorangpun yang merasa pantas dan berhak menghukum perempuan tersebut. Lantas kepada perempuan itupun Dia berpesan, “Aku juga tidak menghukum kamu, pergilah dan jangan ulangi perbuatanmu!!”.

Dalam menjalankan ibadahnya, umat kristiani terkesan menjalankannya dalam damai dan adem ayem bahkan suaranya terdengar lembut di telinga karena hanya sayup-sayup keluar dari dalam rumah ibadahnya. Bila ada ibadah khusus/spesial akan dibuat selebaran atau diumumkan ketika ibadah sehingga hanya komunitas mereka yang tahu. Bila akan berdoa, umat kristiani mesti masuk dalam kamar dan berupaya tidak terdengar siapapun karena doa adalah hubungan pribadi individu manusia dengan Tuhan, tidak perlu berteriak sekencangnya agar didengar umat lain karena Tuhan bahkan mendengar setiap jeritan hati umatnya walaupun tanpa suara secara verbal. Sedangkan bila ingin berpuasa bahkan jangan sampai ada yang tahu dan dilarang menunjukkannya kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa (mencuci muka dan meminyaki rambut agar tetap nampak segar seperti tidak sedang berpuasa).

Hal mana sangat bertolak belakang dengan umat muslim, dimana semua itu merupakan sebuah keniscayaan karena setiap kali menjalankan ibadahnya, umat muslim selalu melakukannya dengan penuh arogan dengan mengintimidasi dan terkesan malah meneror bahkan mengancam eksistensi dan mengancam nyawa warga sekitar yang berbeda iman karena ibadah mereka dijalankan dengan perangkat dimulai dari yang sekedar mengganggu ketenangan macem loudspeaker hingga yang membahayakan seperti pedang bahkan bom mulai dari yang berdaya ledak rendah hingga daya ledak tinggi.

Walaupun muslim mengakui dan berkali-kali mengklaim bahwa Tuhan Maha Mendengar, namun terus terang penulis sangat ragu karena ternyata gema suara doanya diperdengarkan dengan begitu menggelegar dan memekakkan telinga siapapun bahkan terdengar hingga 1km seolah Tuhan itu telinga-Nya tidak sensitif sehingga harus dilakukan dan selalu menggunakan loudspeaker dimana teror ini berlangsung lima kali sehari. Apalagi bila bulan ramadhan, dengan cara yang sama mereka sepanjang hari memutar cassete dengan suara sangat keras memekakkan telinga siapapun dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti!!

Itupun ternyata belum cukup, sepanjang bulan ramadhan, dipagi buta mulai dinihari jam dua pagi hingga menjelang subuh, umat muslim dengan begitu arogan melakukan terror dengan menabuh apapun yang ditemui dan dibawanya termasuk bedug yang diarak berkeliling kompleks perumahan tanpa pandang bulu yang kadang bahkan diiringi musik dangdut dengan suara sangat keras memekakkan telinga siapapun!!

Umat kristiani nyaris tidak mempermasalahkan bagaimana umat lain beribadah dan tidak merecoki mereka dengan cara apapun. Namun tidak demikian halnya dengan umat muslim yang selalu berupaya menggagalkan, mencegat rame-rame, mendemo dan melempari dengan lumpur bahkan bila perlu menjungkir balikkan perabotan ibadah dan tidak sedikit yang bahkan sampai merobohkan tempat ibadah atau bahkan melarang pendirian tempat ibadah komunitas lain melalui jalur kekuasaan berupa SKB dan perda.

Anda mengira sudah cukup sampai disitu?? Ternyata masih ada satu lagi ibadah yang memiliki kualitas tertinggi yang berpahala sorga yang justru sangat membahayakan komunitas umat beragama lain yaitu ibadah terror/jihad!! Hal mana sudah penulis uraikan diatas.

Kesan yang penulis tangkap dari paparan artikel diatas dan dalam praktek sehari-hari bahwa ibadah umat kristiani memiliki standar moral yang sangat tinggi dan sangat menghargai harkat dan martabat komunitas lain, sedangkan umat muslim memiliki standar moral yang begitu sangat rendah karena dijalankan dengan sangat arogan, penuh intimidasi yag menimbulkan kerugian pihak lain dan penuh terror bahkan ibadah tertingginya sangat membahayakan eksistensi dan nyawa komunitas lain. Ada pendapat berbeda? Silahkan tulis di box komentar.

Tuesday, July 9, 2013

ORANG WARAS YANG KEHILANGAN AKAL SEHAT, UMAT LAIN YANG MENDERITA KETIKA MUSLIM BERIBADAH!!




(para penghuni sorga dengan bonus puluhan bidadari telanjang)




Judul artikel  ini terlalu mengada-ada? Tidak!! Hanya anda saja yang belum menyadarinya!! Marilah merenung sejenak, pada level sesederhana apapun hingga level tertinggi dalam beribadah, umat muslim akan selalu dan pasti merepotkan, mengganggu, menyakiti, bikin cacat bahkan mati/tewas umat agama lain yang non muslim[silahkan baca QS 8 : 12, "...kelak akan aku jatuhkan terror ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah....mereka"] (Artikel ini ditulis dari kaca mata/sudut pandang netral).



(persiapan ibadah tertinggi)


Lima kali sehari muslim berteriak tidak karuan hingga memekakkan telinga siapapun hanya untuk memperdengarkan dan menandakan bahwa mereka sedang beribadah!! Selain itu, disela-sela ibadahnya selama berjam-jam memperdengarkan teriakan dengan loudspeaker bahwa mereka sedang membaca quran dalam bahasa aslinya yang tidak bisa dimengerti semua orang yang mereka sebut mengaji.



Pada tataran level ibadah berikutnya yang lebih tinggi yaitu puasa ramadan mereka memutar kaset dengan loudspeaker yang sangat keras selama bulan puasa dalam bahasa arab yang tidak dapat dimengerti maknanya sepanjang hari. Bahkan dalam sebulan penuh pada pagi dini hari mulai jam 2(dua) pagi hingga subuh mereka malah berkeliling di jalanan menabuh apa saja yang mereka bawa bahkan bedug yang ditabuh tiada henti sepanjang perjalanan mereka, diantara mereka bahkan ada yang membawa gerobak lengkap dengan sound system dan memutar musik dangdut berkeliling kampung dengan volume yang sangat keras sepanjang jalan yang dilalui hingga subuh!! 



(ibadah terror/jihad terlaksana dengan baik)



Dan selama bulan puasa ramadan, mereka memaksa orang lain menghormati mereka dengan cara menutup dan membatasi jam operasional tempat hiburan, kafe, restoran, warteg bahkan kedai kopi!! Apa yang terjadi bila ada yang nekat tetap buka? Dihancurkan!! Itu jawaban pastinya.



Dalam level ibadah berikutnya, ketika mereka beribadah di kuil Hindu/Ka’abah yang telah direbut Muhamad dimana di dalamnya tersimpan Yoni(batu hitam berbentuk vagina sebagai lambang kesuburan bagi umat Hindu)di tanah Arab[baca artikel ; “siapa membangun kaabah_untuk direnungkan kembali”] yang mereka sebut naik haji, mereka mendapat “privillege” yang istimewa dari pemerintah yang menghabiskan dana triliunan rupiah yang tidak mungkin akan didapatkan umat agama lain, apakah itu tidak menyakitkan umat lain??


 

(ibadah terror/jihad telah terlaksana dengan baik)


[Muslim memang sudah dipastikan dan bahkan ditetapkan akan langsung masuk neraka jahanam semenjak mereka dilahirkan, sehingga Muhamad mencari cara supaya bisa masuk sorga dengan syarat tertentu, yakni melakukan pembunuhan keji/terror/jihad terhadap orang yang dianggap kafir, baca QS 19 ; 71]


Namun, dalam tataran level ibadah tertingginya yang langsung mendapat imbalan sorga baka dan puluhan bidadari telanjang serta anggur yang memabukkan, pemerintah justru menentang habis-habisan bahkan sampai harus membentuk sebuah satuan tugas anti ibadah tersebut untuk membendung upaya ibadah ini yang kian marak, yang membuktikan bahwa semakin banyak umat muslim yang sadar dan berminat naik sorga dengan cara ibadah yang spesial ini. Pemerintah bahkan telah mengeluarkan dana tak terbatas untuk urusan membendung/melawan ibadah yang satu ini. Ibadah yang dimaksud adalah ibadah terror/jihad yaitu membunuh siapapun yang tidak tunduk dan mengakui kenabian Muhamad dan Islam atau disebut para kafirun [silahkan baca QS 8 : 12, "...kelak akan aku jatuhkan terror ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah....mereka"]


"Muslim sama sekali tidak peduli akan keberadaan umat agama lain!! 
Mereka sama sekali tidak dapat membedakan sedang hidup di jaman modern atau berada di tengah padang pasir di jaman penyembahan batu berhala hitam(yoni/hajar aswad) di zaman Muhamad yang dilengkapi dengan hukum rimba, bahkan mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka tinggal dan berada di jaman modern yang berhimpitan dengan umat beragama lain yang begitu beragam yang memerlukan unggah-ungguh..." 



Korban dari ibadah muslim telah dan terus akan berjatuhan, dari level ibadah terendah hingga level ibadah tertingginya, yaitu dari yang hanya menyakiti perasaan, gangguan syaraf hingga cacat fisik bahkan harus kehilangan nyawa...



Adakah ibadah agama lain yang memiliki efek merugikan bagi umat beragama lain selain ibadah muslim?? Saya mencari sepanjang waktu secara on-line, dan hingga kini tidak menemukan satupun!!! Kecuali beberapa sekte aliran sesat yang justru merugikan umat mereka sendiri karena melakukan bunuh diri secara massal...



Saya justru menemukan berita terkini bahwa para tokoh muslim terkemuka, bahkan wapres sampai ikut turun tangan yang beberapa waktu belakangan ini telah mulai bekerja keras bahkan sampai harus jungkir balik menyadarkan umat muslim agar lebih sopan dalam beribadah. Disadari atau tidak, semua itu adalah sebuah bentuk pengakuan yang terlalu vulgar dari mereka yang justru seolah telah menelanjangi muslim sendiri bahwa ; ”Umat Lain Yang Menderita Ketika Muslim Sedang Beribadah!!” telah terbukti benar adanya...bahkan juga sangat berbahaya bagi sesama umat muslim sendiri seperti yang terjadi di Kendal Jawa Tengah pada paruh kedua bulan Juli 2013. 


Masihkah anda percaya bahwa ajaran ini sebagai "rahmatan lil alamin...?" saya telah lama meragukannya jauh sebelum membaca artikel yang aktual ini...

(Bagi anda yang merasa tersinggung atas artikel ini, silahkan kemukakan pendapat anda dengan sopan dan bermartabat dalam box “comments”, bila anda khawatir akan diketahui identitasnya, anda boleh menggunakan opsi identitas “anonymous”. Namun demikian, komentar yang mengancam eksistensi orang lain dan tidak sopan akan langsung kami hapus). 

[Sudah ada sebelas alamat situs blogspot dan wordpress hasil kloning situs “Sang Timur” yang berisi artikel yang persis sama dan akan terus bertambah setiap minggunya semata untuk menghindari blokir yang membabi buta].

Friday, July 5, 2013

KHOTBAH DI BUKIT




Lembaga Alkitab Indonesia, memberikan sub-judul “UCAPAN BAHAGIA”

[adalah khotbah yang di sabdakan oleh Almasih Isa dari atas bukit karena begitu banyaknya kerumunan orang yang mengikutinya, supaya semua orang dapat mendengar, kini andapun dapat mendengar sabda-Nya dalam relung hati terdalam anda kemudian merenungkannya. Konon Mahatma Gandhi begitu bergetar ketika membacanya dan bahkan menjadikanya sebagai pegangan hidup hingga akhir hayatnya. Khotbah ini terekam dalam Injil Matius 5 ; 1-12].



Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-muridNya kepadaNya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kataNya :

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah orang yang berduka cita, karena mereka akan dihibur.

Berbahagialah mereka yang lemah lembut, karena merekalah yang memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab upahmu besar disorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi sebelum kamu”.

Khotbah/Pengajaran Almasih Isa diatas begitu kontras dengan apa yang diajarkan oleh (nabi) Muhamad yang justru mengajarkan kekerasan, pemenggalan kepala, perampokan, penyerangan, bahkan memaksa perempuan rampasannya menjadi pemuas nafsu binatangnya. Bahkan Muhamad berjanji akan menanamkan terror kepada setiap hati orang-orang yang tidak percaya akan kenabiannya.

Muhamad bahkan tidak mengampuni untuk memberi kesempatan untuk berbuat baik/bertobat bahkan memerintahkan menghukum rajam/melempari dengan batu sampai mati kepada setiap perempuan(bukan laki-laki) yang kedapatan berzinah. Muhamad sama sekali tidak mau mengampuni pelaku untuk bertobat.

Namun lihatlah apa yang dikatakan Almasih Isa ketika kepada-Nya dihadapkan seorang perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah ?

Almasih Isa bersabda kepada sekelompok orang yang membawa perempuan tersebut, ”Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”.  Lantas kepada perempuan itu Dia-pun bersabda, “...pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang!!”.

Marilah merenung mulai sekarang......

SAFIYAH, SEBUAH KISAH MEMILUKAN PEREMPUAN YAHUDI YANG JATUH KE TANGAN MUHAMAD



[Episode ini sungguh merupakan sebuah teladan moral yang sangat bagus dan begitu dipuja serta ditiru diberbagai belahan dunia oleh kalangan kita muslim yang taat dan soleh yang berusaha menjadi muslim yang kaffah, yakni ; merampok, merampas, menjarah dan membunuh sebuah keluarga dengan kejam termasuk suami, sementara pada hari yang sama memaksa bini korban yang masih stress dan berkabung untuk meladeni gelora seks sang nabi tauladan kita yang sudah semakin meledak-ledak nafsu birahinya dan memaksanya menjadi istrinya....]

Berikut ini adalah sebuah episode memilukan bagi keluarga Safiyah Binti Huyai Ibn Akhtab, wanita Yahudi yang ditangkap ketika pasukan Muhammad menyerang Khaibar dan membawanya kepada Nabi teladan kita sebagai bagian dari rampasan perang. Muhammad memberi perintah agar Kinana, suami yang masih muda dari Safiyah, dianiaya hingga mati supaya ia (Kinana) mengaku dimana harta karun kota tersebut disimpan. Pada malam yang sama itu juga, Muhammad mengambil Safiyah dan dibawa ke ranjangnya, memaksanya meladeni nafsu binatangnya lantas menjadikan dia secara paksa sebagai  istrinya…

Kisah ini dilaporkan secara detil oleh Tabari. Kisah ini juga dapat ditemui dalam Sirat Ibn Ishaq. Yang berikut ini dilaporkan dalam buku dari Tabaqat yang disusun oleh Ibn Sa’d.
Dua tahun sebelumnya Muhammad telah memancung kepala Huyai, ayahnya Safiyah, beserta 900 pria dari Bani Quraiza.

Huyai Ibn Akhtab, ayah Safiyah, adalah pemimpin Bani Nadir, salah satu suku Yahudi dari Medina. Para pengikut Muhammad telah membunuh sepasang suami istri Arab yang sebelumnya telah menandatangani traktat perdamaian dengan Muhammad. Nabi memutuskan untuk membayar uang darah kepada keluarga korban yang salah dibunuh. Ia lalu pergi ke Bani Nadir untuk meminta kepada mereka agar membayarkan uang darah ini. Permintaan itu sangat aneh, sebab orang-orang Yahudi tak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan tersebut. Namun orang-orang Yahudi ini takut kepada Muhammad, karena Muhammad sebelumnya telah menghancurkan suku Yahudi yang lain, yaitu Bani Qainuqah dan oleh karena itu mereka takut hal ini akan terjadi juga kepada mereka.
Orang-orang Yahudi selalu bersikap pengecut hingga hari ini dan mereka telah membayar harga atas sikap pengecut mereka. Kapankah mereka cukup belajar bahwa seseorang tak mungkin senang dengan gangster??? Kapankah mereka akan belajar bahwa mereka harus berperang melawan kelompok orang seperti itu?

Para tua-tua bani Nadir akhirnya mengumpulkan uang yang diminta. Muhammad dan para sahabatnya duduk dibawah sebuah dinding-perteduhan dikawasan Yahudi sambil menanti. Namun, maksud Muhammad sebenarnya adalah untuk menghancurkan Yahudi dan mengambil semua harta yang mereka miliki, dan bukan sekedar uang darah untuk kejahatan dari pengikut-pengikutnya. Muhammad berharap orang Yahudi akan memprotes sehinggga ia justru dapat memakai ini sebagai alasan untuk menyerang mereka.

Setelah duduk-duduk dan menantikan, ia tiba-tiba bangkit dan pergi tanpa mengatakan apa-apa kepada siapapun. Para pengikutnya melihat bahwa ia berjalan terus, maka mereka pun pergi juga. Akhirnya Muhammad mengatakan kepada mereka, bahwa ada malaikat Jibril yang memberitahukan kepadanya, bahwa orang-orang Yahudi sedang merencanakan untuk melemparinya dengan sebuah batu dari atas dinding-perteduhan dan ingin membunuhnya. [Kalau ada peringatan Jibril tentang rencana pembunuhan, mengapa para pengikutnya ditinggalkan diam-diam?]. Ini tentu saja sebuah kebohongan. Kalau Bani Nadir betul-betul ingin membunuhnya, mereka tidak perlu melemparkan batu padanya. Muhammad ada dalam tangan mereka ketika itu. Mereka itu justru takut, dan inilah yang harus mereka bayar dengan nyawa mereka kelak.

Muhammad kemudian menyerang Bani Nadir dan memutuskan aliran air mereka. Ketika mereka menyerah, Muhammad berketetapan untuk membunuh mereka semua. Namun Abdullah Ibn Obay, seorang pemimpin tua Arab Medina mengintervensi. Muhammad khawatir hal ini akan menyebabkan perpecahan diantara pengikutnya sehingga ia akhirnya memutuskan tidak membunuh Bani Nadir. Sebagai gantinya ia mengambil semua harta kekayaan dan properti milik bani Nadir serta mengusir mereka.

Maka Bani Nadir pun mengungsi ke Khaibar, yang merupakan benteng orang-orang Yahudi di sebelah Utara Medina. Inilah yang membuat Safiyah tinggal di Khaibar dan menikahi Kinana, pemimpin muda dari kota tersebut. Akan tetapi, ayah Safiyah, Huyai, dipancung lehernya ketika Muhammad menyerang suku Yahudi yang terakhir di Medina, yaitu Bani Quraiza.

Safiyah berumur 17 tahun dan sangat cantik. Ketika Muhammad menyerang Khaibar ia membunuh semua lelaki disana. Orang-orang tidak siap untuk berperang. Mereka diserang secara mendadak. Muhammad bukanlah seorang pahlawan perang terbuka, melainkan seorang teroris yang melakukan penyergapan. Peperangannya disebut gazwah, yaitu sergapan/penyerangan dadakan. Maka Muhammad pun menangkap Kinana dan menyiksa dia karena Muhammad ingin tahu dimana harta kekayaan kota tersebut disembunyikan. Ia menusukkan batangan besi yang panas pada mata Kinana dan membutakannya. Kinana adalah pemuda ksatria, ia tidak buka mulut. 

Seorang Yahudi lain (mungkin nenek moyang-nya Noam Chomsky dan George Soros) telah mengabarkan kepada Muhammad dimana ia dapat menemukan harta kekayaan tersebut. Orang-orang Yahudi selalu memberikan saham kepada para pengkhianat.
Kinana mati dibawah penyiksaan Muhammad. Kemudian Muhammad menanyakan kepada orang-orangnya untuk membawakan kepadanya gadis yang paling cantik. Safiyah adalah yang tercantik berumur 17 tahun, istri dari Kinana. Bilal membawa Kinana dan sepupu perempuan Kinana menghadap Muhammad. Namun ketika sepupu perempuan Kinana ini melihat jenazah saudaranya terpotong-potong, ia pun menjadi histeris. Muhammad kemudian marah besar dan memerintahkan, “Bawa setan perempuan ini pergi dari saya”.

Kemudian ia berkata kepada Bilal, “Tidakkah engkau mempunyai perasaan manusiawi sehingga menjejerkan wanita-wanita di depan jenazah orang yang mereka cintai?” Wah! Betapa hebatnya sang Nabi yang penuh dengan belas-asih dan perasaan manusiawi!?
Selanjutnya ia membawa Safiyah ke tendanya, sebab ia telah menjadi seorang janda. Muhammad mengasihaninya dan memutuskan untuk mengambil ia sebagai istrinya. Tentu saja [muslim berkilah], fakta ia muda dan cantik tidak ada hubungannya dengan keputusan Nabi. Masih ada beratus-ratus wanita lain yang juga telah menjadi janda pada hari tersebut.

Berikut ini adalah periwayatan Tabaqat.
“Safiyah dilahirkan di Medina. Ia berasal dari suku Yahudi Banu I-Nadir. Ketika suku ini diusir dari Medina tahun 4 AH, Huyai adalah salah satu dari orang-orang yang menetap di wilayah subur Khaibar bersama Kinana Ibn al-Rabi’ yang menikahi Safiyah sesaat sebelum Muslim menyerang Khaibar. Ia berumur 17 tahun. Sebelumnya ia adalah istri dari Sallam Ibn Mishkam yang menceraikannya. Disinilah, satu mil dari Khaibar, Nabi menikahi Safiyah. Dia dipelihara dan dirawat untuk Nabi oleh Umm Sulaim, ibu dari Anas Ibn Malik. Mereka menginap disana. Abu Ayyub al-Ansari menjaga tenda Nabi sepanjang malam. Pada saat subuh, Nabi yang melihat Abu Ayyub berjalan hilir mudik itupun bertanya kepadanya apa maksudnya, dan ia menjawab: “Saya khawatir akan engkau karena  perempuan muda itu. Engkau telah membunuh ayahnya, suaminya, dan banyak dari keluarganya, dan dia juga masih seorang kafir. Saya sungguh khawatir terjadi apa-apa karena dia. Nabipun mendoakan Abu Ayyub al-Ansari (Ibn Hisham, p.766). Safiyah telah meminta kepada Nabi untuk menunggu hingga ia telah lebih menjauh dari Khaibar. “Kenapa?” tanya Nabi. “Saya mengkhawatirkan engkau karena orang-orang Yahudi yang masih dekat dengan Khaibar!”

Alasan Safiyah menolak pendekatan seksual Muhammad tentu saja jelas bagi setiap orang yang berpikir. Saya percaya, praktis semua wanita memilih untuk berkabung ketimbang melompat ke dalam ranjang – bercengkerama dengan si pembunuh dari ayahnya, dan pembunuh suami dan banyak anggota keluarganya, pada hari yang sama.

Tetapi kenyataannya Nabi Allah ini tak dapat menahan desakan nafsu seksualnya untuk satu hari saja dengan membiarkan perempuan muda ini untuk berkabung. Ini semua menggambarkan karakter moral Muhammad. Ia adalah seorang psikopat tanpa hati nurani dan empati.

Untuk kelanjutan kisah ini kita tidak tahu persis apakah benar atau telah direkayasa oleh ahli sejarah Muslim yang ingin mengosongkan adanya kesan pemaksaan perkosaan. Tetapi ini adalah semua yang kita punyai, dan untuk menemukan kebenaran kita hanya bisa bergantung pada dokumen-dokumen yang terlihat bias (ter-plintir) ini, yang dilaporkan dan ditulis sepihak oleh orang-orang Muslim.

Kisah selanjutnya menggambarkan Abu Ayyub yang mengkhawatirkan keselamatan Nabi, karena Nabi telah membunuh ayah, suami dan sejumlah anggota keluarga Safiyah. Hal ini logis. Tentu saja bodoh untuk tidur dengan seorang wanita dimana orang-orang yang dicintai oleh wanita tersebut baru dibunuhnya. Namun tampak bias alasan penolakan Safiyah terhadap pendekatan seksual Muhammad, tampak sekali kurang masuk akal. Ketika Muhammad membawa wanita muda ini ke dalam tendanya, ia telah membunuh banyak orang Yahudi, dan memperbudak orang-orang Yahudi lainnya.

Jikalau masih ada orang Yahudi yang tertinggal, maka mereka mungkin lebih mengkhawatirkan hidup mereka sendiri ketimbang masalah Safiyah apakah ia diperkosa atau tidak. Lagipula wanita ini telah ada di dalam tenda sendirian dengan Muhammad, jadi bagaimana orang-orang Yahudi akan mengetahui kalau-kalau mereka melakukan hubungan seks? Alasan ini kedengarannya bodoh dan tampaknya dipaksakan oleh Muslim untuk mengklaim bahwa Safiyah-lah yang menginginkan hubungan seks dengan Muhammad, dan bila tidak, itu hanya karena Safiyah mengkhawatirkan keselamatan Nabi (jadi bukan karena ada unsur pemaksaan/perkosaan).
Muslim adalah sekelompok orang bodoh tertentu yang mempercayai omong kosong yang paling konyol tanpa berpikir, namun saya percaya ada kelompok lain yang wajar menyadarinya sebagai sebuah kebohongan.

Dikatakan lebih lanjut,
“Hari berikutnya Walima (pesta pernikahan) diselenggarakan atas nama Nabi...”
Harap dicatat bahwa penulis sejarah ini berkata, bahwa pernikahan terjadi satu hari setelah Muhammad sendirian dengan Safiyah dan melakukan hubungan seks dengan dia. Ini tidak mendatangkan persoalan kepada Nabi, karena ia telah mendapatkan wahyu Allah yang mengatakan bahwa tidur dengan wanita yang ditangkap dari peperangan adalah baik-baik saja tanpa usah menikahi mereka, sekalipun mereka telah bersuami tadinya.
“Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki… “ (Surat 4:24)

Ayat di atas menunjukkan bahwa Muhammad tidak berpendapat bahwa para budak mempunyai hak-hak apapun. Ketika Muslim berkuasa, ini akan menjadi nasib bagi semua wanita non-Muslim. Muslim tidak dapat mengubah sedikitpun apa yang telah dikatakan atau dikerjakan oleh Muhammad. Dan ini telah dikonfirmasikan di tempat-tempat lainnya:
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Surat 23:1-7).

Marilah kita meneruskan kisah Safiyah. Dikatakan,
“Para istri Nabi lainnya menunjukkan cemburunya dengan melakukan pelecehan terhadap keyahudiannya. Namun Nabi selalu membelanya. Suatu kali Safiyah dilukai dengan olok-olokan dari istri-istri Nabi yang Arab itu secara melampaui batas. Maka iapun (Safiyah) mengeluhkan hal tersebut kepada Nabi yang merasa sangat mengasihinya. Ia menghiburnya. Ia membesarkan hatinya. Ia memberi pikiran logis kepadanya. Ia berkata: “Safiyah, bersikap teguh dan beranilah. Mereka tidak memiliki apapun yang melebihi engkau. Katakan kepada mereka: “Aku adalah anak putri Nabi Harun, keponakan Nabi Musa, dan istri dari Nabi Muhammad...”
Ketika ia dibawa bersama dengan para tahanan perang lainnya, Nabi berkata kepadanya,
“Safiyah, ayahmu selalu membenci aku hingga Allah menetapkan keputusan terakhir.”
Ia menjawab, “Tetapi Allah tidak menghukum seseorang atas dosa orang lain.”

Hal ini (apa yang dikatakan Nabi) jelas berlawanan dengan perilaku Muhammad sendiri yang sudah menghancurkan seluruh Bani Qainuqa dengan alasan bahwa beberapa diantara mereka telah membunuh seorang Muslim ketika mereka membela dengan membalaskan kematian seorang Yahudi. Muhammad membinasakan seluruh anggota suku itu, ketika membalas kematian satu orang Muslim! Padahal Muslim tersebut telah terlebih dahulu membunuh seorang Yahudi, namun itu tidak dianggap/diperhitungkan oleh Muhammad. Ia membutuhkan sebuah alasan demi mendapatkan harta-kekayaan mereka.

Ini sungguh mengabaikan ayat yang berkata: “bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain” (Surat 53:38). Jadi jelas bukan Allah yang membuat keputusan akhirnya. Maka tampak betapa orang yang satu ini mencuci tangannya terhadap kejahatannya sendiri. Ayah Safiyah dibunuh oleh Muhammad, bukan Allah [tetapi Muhammad memplintirkannya seolah Allah-lah yang memutuskan]. Jikalau Allah mengingini membunuh seluruh orang-orang tersebut, Ia tentu telah melakukannya dengan cara-Nnya sendiri. Allah tidak memerlukan pembunuh bayaran (yang merampas harta) untuk melaksanakan kehendakNya.

Dikatakan lebih lanjut,
“Kemudian Nabi memberinya kebebasan untuk memilih apakah Safiyah mau tetap bergabung dengan kaumnya, ataukah menerima Islam dan masuk dalam hubungan pernikahan dengan dia”.

Memberinya kebebasan? Kebebasan macam apakah itu?Muhammad telah membunuh suaminya dan semua anggota keluarganya. Kemanakah ia harus pergi sekarang? Melebur dengan orang-orang dari kaumnya? Orang-orang manakah itu? Orangnya praktis telah terbunuh dan wanita-wanitanya telah ditawan dan jadi budak.
“Dia sangat pintar dan lembut hati dan berkata: “ O Rasul Allah, aku telah berharap akan Islam, dan aku telah menegaskan sebelum undanganmu. Kini ketika aku mendapat kehormatan berada dihadapanmu, dan diberi kebebasan untuk memilih diantara kafir dan Islam, maka aku bersumpah demi Allah, bahwa Allah dan Rasul-Nya adalah lebih berharga kepadaku ketimbang kebebasan diriku dan bagaimana aku sebelumnya bergabung dengan kaumku.”

Apakah ini sebuah pengakuan, yaitu pengakuan yang jujur? Apakah ia bebas dan aman mengutarakan pikirannya? Ia ditawan oleh seorang lelaki yang telah menghabisi keluarganya. Sesungguhnya ini menunjukkan dengan jelas betapa ia tidak bebas berulah. Ia mungkin saja sangat pintar menyiasati sebuah dusta demi menyelamatkan dirinya, tetapi lebih mungkin lagi kisah ini telah dikarang untuk menceritakan sebuah dusta tersendiri!
Ketika Safiyah menikah, ia masih sangat muda, dan menurut sebuah laporan ia hampir berumur 17 tahun dan berperawakan amat sangat cantik. Ada satu kali Aisyah berkata tentang kekurangannya (mencela), untuk mana Nabi berkata, “Engkau telah mengatakan sesuatu yang apabila itu dimasukkan ke dalam laut, maka hal itu akan melebur bersama air laut itu (dan mengeruhkan airnya).” (Abu Dawud)

Ia tidak hanya sangat dalam mencintai Nabi, tetapi juga sangat besar rasa hormatnya kepadanya sebagai Rasul Allah. Sebab ia telah mendengar apa yang dikatakan oleh ayah dan pamannya ketika mereka pergi ke Medinah. Ketika hijrah ke Medinah mereka datang bertemu dengan dia untuk mengetahui apakah dia betul Rasul Allah yang sejati seperti yang disampaikan oleh Alkitab. Ketika mereka pulang dan berbicara bersama malam itu, Safiyah ada ditempat tidurnya dan mendengar pembicaraan mereka. Salah satunya berkata, “Bagaimana pendapatmu tentang dia?” Ia menjawab, “Ia adalah Nabi yang sama yang dinubuatkan oleh Alkitab kita.” Lalu berkata yang lain, “Apa yang harus dilakukan?” Dan jawabannya adalah bahwa mereka harus melawannya dengan segala kekuatan.”
Kisah ini, yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, apakah dapat dipercayai? Bagaimanakah caranya kedua orang Yahudi biasa itu mengenal Muhammad sebagai nabi yang dinubuatkan oleh Kitab Suci, lalu (kok malah) memutuskan untuk melawannya dengan segala kekuatan mereka? (Semestinya bila mereka tahu itu nabi yang dikisahkan Musa, mereka justru akan mendukungnya!). Jadi semuanya adalah kontra logika. Hanya orang Muslim yang “tekor-intelektuil” yang akan percaya akan kisah nonsense ini.

Dikatakan, dia sangat mencintai Muhammad yang adalah pembunuh ayah dan suaminya? Betapa naifnya Muslim dapat mempercayai periwayatan ini? Bagaimana seorang gadis muda cantik berumur 17 tahun dapat segera mencintai seorang tua bangka yang giginya ompong dan badannya berbau? Bacalah buku saya “Understanding Muhammad” untuk mengetahui betapa postur Muhammad cacat dan berbau. Kita curiga bahwa kata-kata tersebut berasal dari Safiyah, dan andaikata itu benar, orang akan mencium hal itu sebagai kebohongan Safiyah dalam usahanya untuk mencari keselamatan diri. Kita hanya memerlukan otak yang aktif untuk mendapati kebohongan Muslim.

Kenapa seseorang sampai perlu mati-matian melawan seseorang lainnya yang diketahuinya sebagai nabi yang dijanjikan dalam Alkitab? Dan dimana Muhammad dijanjikan dalam Alkitab? Adakah Muhammad disebut dalam Alkitab? Baca artikel ini untuk melihat dusta yang menyedihkan seperti itu. Muhammad tidak disebut di dalam Alkitab maupun di dalam kitab sakral manapun.
“Maka Safiyah pun yakin akan kebenaran sang Nabi. Ia tak lelah-lelahnya mengurus dan merawat dia (Muhammad), serta memberikan semua kenyamanan yang dapat diupayakannya. Ini terlihat sejak ia menjadi bagian dalam kehidupannya (Muhammad) setelah jatuhnya Khaibar.”

Lihat betapa penulis menyangkal dirinya sendiri dalam satu halaman yang sama? Hanya beberapa baris sebelumnya kita membaca bahwa Safiyah ditawan dan dibawa kepada Muhammad sebagai tawanan, bukan atas kemauannya sendiri. Ia dibawa kepada Muhammad sebab ia muda dan cantik.

“Nabi sedikit kecewa kepadanya karena ia pada awalnya (dalam perjalanan) telah menolak Nabi ketika ingin menggaulinya (hubungan seks). Pada perhentian perjalanan berikutnya, Nabi menggaulinya hingga sepanjang malam. Ketika ia (Safiyah) ditanyai oleh Umm Sulaim, “Apa yang engkau lihat pada diri Rasul Allah?” Ia berkata bahwa dia (Muhammad) sangat senang terhadapnya dan tidak tidur melainkan bercakap-cakap sepanjang nalam. Dia (Muhammad) bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menolak ketika aku mau menggaulimu pertama kalinya?” Ia menjawab, ‘Aku mengkhawatirkan engkau sebab tempatnya dekat dengan Yahudi’. “Hal ini meningkatkan nilaiku lebih lanjut dimatanya.” (Tabaqat)

Bukhari juga telah mencatatkan beberapa Hadits yang menceritakan tentang invasi Khaibar dan bagaimana kisah Muhammad bertemu dengan Safiyah.
Diriwayatkan ‘Abdul’ Aziz:

Anas berkata, “Ketika Rasul Allah menginvasi Khaibar, kami melakukan shalat Subuh  disana ketika hari masih gelap... Ketika ia memasuki kota, ia berseru, “Allahu Akbar! Khaibar diruntuhkan… Kami menaklukkan Khaibar, menawan tawanan, dan barang jarahan dikumpulkan. Dihya datang dan berkata, ‘O Rasul Allah! Berilah aku seorang budak perempuan diantara tawanan’. Nabi berkata, ‘Pergi dan ambillah budak perempuan yang mana saja’. Iapun mengambil Safiya binti Huyai. (Tetapi) Seseorang datang kepada Nabi dan berkata, ‘O Rasul Allah! Engkau memberikan Safiya binti Huyai kepada Dihya, padahal ia (Safiya) adalah perempuan paling terkemuka dari suku Quraiza dan An-Nadir dan ia hanya pantas untuk engkau saja’. Maka Nabi berkata, ‘Bawa ia (Dihya) bersama dia (Safiya)’. Maka keduanya menghadap dan ketika Nabi melihat Safiya, iapun berkata kepada Dihya, ‘Ambillah gadis budak mana saja dari para tawanan selain dia’. Anas menambahkan: Nabi membebaskan perbudakannya dan mengawininya.” [Nabi menelan janji pertama, dan menggantikannya dengan janji kedua, ketika tersilau dan bernafsu dengan kecantikan Safiyah. Contoh moral surgawi!].

Thabit bertanya kepada Anas, “O Abu Hamza! Apa yang Nabi bayarkan kepadanya (Safiya) (sebagai mahar)? Ia menjawab, “Dirinya sendiri adalah maharnya sebab dia (Muhammad) telah membebaskannya dari perbudakan dan kemudian mengawininya.” Anas menambahkan, “Ketika dalam perjalanan, Um Sulaim mendandaninya untuk upacara perkawinan dan pada malamnya dia mengirimnya sebagai pengantin perempuan untuk Nabi”. (Shahih Bukhari 1367)

Mahar adalah “emas kawin” yang diperoleh pengantin perempuan dari pihak suaminya tatkala ia mengawininya. Muhammad tidak membayar mahar kepada Safiyah, sebab ia (Muhammad) harus membayarkan kepada dirinya sendiri untuk memerdekakan Safiyah. Kisah ini adalah luar biasa, sebab ini memberi pencerahan kepada kita tentang nilai-nilai moral dan etika dari Muhammad dan para pengikutnya yang keblinger. Muhammad adalah seorang psikopat. Namun Muslim tidak mempunyai rasa malu. Muslim meng-idola-kan seorang psikopat dan menginginkan kita juga untuk menghormati mereka. Apakah ke-tolol-an ini layak atas sebuah penghormatan? Dengan mengikuti orang yang tidak waras semua orang akan bertindak tidak waras.

Setiap orang yang terhormat atau orang normal jijik mendengar kisah semacam ini, namun Muhammad mengajarkan bahwa ia akan memperoleh 2 pahala dengan mengawini Safiyah. Satu adalah untuk memerdekakan seseorang yang sesungguhnya ia tawani sendiri, dan kedua adalah mengambilnya untuk menikahinya.

“Abu Musa melaporkan bahwa Rasul Allah berkata tentang seseorang yang memerdekakan seorang wanita budak, dan kemudian menikahinya, bahwa baginya tersedia 2 pahala.” (Shahih Muslim buku 008, nomor 3327)
[sayangnya tidak disebutkan bahwa yang mengawininya adalah pembunuh ayah, suami, dan famili dari si wanita budak yang dikawini. Dan wanita budak tersebut adalah budak yang terjadi karena ulah dari yang akan mengawininya!]

Tidakkah ini menjijikkan? Buanglah ke-tolol-an “yang terhormat” dan berkelit-kelit ini dan namakanlah hitam adalah hitam. Muslim adalah sekelompok moron. Bagaimana mungkin bisa demikian konyol?

Diriwayatkan oleh Anas:
Nabi melakukan sholat subuh dekat Khaibar tatkala hari masih gelap dan ia berkata, “Allahu Akbar” Khaibar dihancurkan, sebab ketika kami menghadapi bangsa (lawan yang diperangi), maka kejahatan akan menjadi pagi hari bagi mereka yang telah diperingati.”
Maka penduduk Khaibar lari keluar ke jalan-jalan. Sang Nabi telah membunuh pahlawan-pahlawan mereka, keturunan mereka, dan wanita yang ditawan sebagai tawanan. Safiyah adalah salah satu diantara tawanan. Dia pertama-tama diambil untuk menjadi milik Dahya Alkali, namun kemudian ia menjadi milik Nabi. Nabi memerdekakan dia sebagai maharnya. (Shahih Bukhari V5 B59 N512).

Sungguh merupakan sebuah teladan kenabian yang sangat bagus dan layak ditiru kita muslim ; sekeluarga dibunuh dengan kejam termasuk suami, harta dirampas, sementara pada hari yang sama dia dipaksa meladeni gelora seks sang nabi dan memaksanya sebagai istrinya....

Judul asli : "The Jewish Wife Of Muhammad", oleh Ali Sina