Thursday, June 27, 2013

TENTANG ILALANG DIANTARA GANDUM_ MENGAPA ALMASIH ISA SANG RAJA DAMAI MENOLAK MENCABUT ILALANG SANG GULMA PENGGANGGU SEBELUM MASA MENUAI ?




Dalam mengajar murid-muridNya, Almasih Isa banyak menggunakan perumpamaan agar mudah dimengerti. Salah satu perumpamaan yang sangat terkenal mengenai Kerajaan Sorga adalah, “Perumpamaan Tentang Ilalang Diantara Gandum”, yang menggambarkan bahwa Kerajaan Sorga itu mirip dengan kisah seorang tuan yang menabur benih gandum yang baik agar nantinya didapat hasil yang baik pula. Namun ketika gandum mulai mengeluarkan bulir-bulirnya yang bernas, nampak pula bertebaran rumput ilalang sebagai gulma pengganggu pertumbuhan gandumnya.

Anehnya, ketika para hamba dari tuan sang penabur gandum itu melihat dan menawarkan diri untuk mencabuti gulma ilalang yang mengganggu, rupanya sang tuan malah berkata, “Jangan!! Sebab mungkin gandum itu akan ikut tercabut ketika kamu mencabut ilalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itulah aku akan berkata kepada para penuai, ‘kumpulkanlah dahulu ilalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar, kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku!”.

Lantas timbul pertanyaan, bagaimana ceritanya kok seolah-olah mendadak ada tumbuh gulma pengganggu ilalang tatkala gandum sedang memperlihatkan bulir-bulirnya yang bernas? Para hamba lantas menanyakan hal ini kepada tuannya, lantas sang penabur gandum mengatakan bahwa ketika semua orang tidur, datang musuhnya menaburkan benih ilalang di antara gandum itu, lalu pergi. Sehingga ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah ilalang itu menunjukkan eksistensinya.

Dalam perspektif perumpamaan di atas dapat dijelaskan bahwa Para Pengikut Almasih Isa diumpamakan sebagai benih gandum yang ditebar agar menghasilkan buah yang baik namun memang tidak bisa steril dari pengganggu yakni sang ilalang yang ditebar sang musuh yang juga akan bertumbuh diwaktu dan tempat yang sama.

Dengan begitu jernih dapat dijelaskan makna dari perumpamaan tersebut diatas bahwa alih-alih Almasih mengenyahkan para pengganggu yang berasal dari musuh-musuhNya tersebut, akan tetapi justru malah membiarkan mereka untuk dapat hidup berdampingan di dunia ini dengan para pengikut-Nya hingga hari penghakiman agar supaya tidak ada satupun dari pengikutnya yang ikut terenyahkan, melainkan nanti akan mengumpulkan para pengganggu tersebut pada hari penghakiman untuk dimasukkan ke dalam neraka kekal untuk dibakar.

Dalam perspektif masa kini, pengikut Almasih Isa disebut umat Kristiani, sedangkan musuhnya adalah para pengganggu-pengganggu yang acap melakukan terror dengan melempar, mendemo, merobohkan bahkan mengebom rumah ibadat atau bahkan terang-terangan menyatakan bahwa membunuh umat Kristiani sebagai ibadah karena dianggapnya kafir, bahkan saking “dendamnya” mereka menulis tentang ketentuan membunuh tersebut dalam kitab sucinya bahkan diembel-embeli upah sorga!!. 

Walaupun begitu, Almasih Isa tetap akan membiarkan para pengganggu tersebut tetap ada dan tetap hidup berdampingan dengan umat-Nya agar kelak para pengganggu tersebut dapat di kumpulkan dan dijebloskan dalam api neraka jahanam(baca QS 19;71), walaupun sebenarnya Almasih Isa juga telah memperingatkan mereka agar berbalik dan taat kepada-Nya/Almasih Isa(baca QS 43 ; 61- 63) supaya Dia dapat menolong mereka, namun entahlah, diantar mereka memang ada yang mau mendengar tapi mayoritas diantaranya memang tidak!!. [artikel ini dikutip dan diinspirasikan oleh Injil Matius 13 ; 24-30].

No comments:

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR YANG SOPAN, SEMUA KOMENTAR YANG TIDAK SOPAN AKAN DIHAPUS_SANG TIMUR